@phdthesis{digilib50669, title = {STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN AL GHAZALI DAN KH. HASYIM ASY?ARI TENTANG ETIKA HUBUNGAN GURU DAN MURID}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 17104010031 Shinta Widayasari}, year = {2022}, note = {Pembimbing : Drs. H. Radino, M.Ag,}, keywords = {Konsep Etika Hubungan Guru dan Murid Menurut Al Ghazali, KH. Hasyim Asy?ari, dan Komparasi dari Al Ghazali dan KH. Hasyim Asy?ari.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50669/}, abstract = {Adanya permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan seperti halnya merosotnya etika dalam proses belajar-mengajar. Pendidikan Islam tidak hanya sebatas transformasi ilmu pengetahuan yang mengarah pada kemampuan intelektual semata, tetapi juga internalisasi nilai-nilai spiritual keagamaan dan moral etika. Di sini peneliti menggunakan komparasi antara tokoh Al Ghazali dan KH. Hasyim Asy?ari mengenai etika guru dan murid. Kedua tokoh tersebut merupakan seorang ulama yang hidup pada zaman yang berbeda dan latar belakang yang berbeda tersebut masing-masing tokoh mempunyai teori dan konsep sendiri yang membahas tentang etika guru dan murid dalam karya kitabnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui komparasi konsep etika hubungan guru dan murid menurut Al- Ghazali dan KH. Hasyim Asy?ari Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research). Sumber primer yang digunakan yaitu kitab Ihya Ulumuddin jilid 1 karya Imam Al Ghazali, kitab Ayyuhal Walad karya Imam Al Ghazali, kitab Adab al-?Alim wa al-Muta?allim karya KH. Hasyim Asyari mengenai etika guru dan murid. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, dan teknik analisis datanya menggunakan content analisys. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Konsep Etika Hubungan Guru dan Murid Menurut Al Ghazali dan KH. Hasyim Asy?ari memiliki konsep pendidikan masing-masing dalam kitabnya, namun dengan konsep dari Al Ghazali dan KH. Hasyim Asy?ari dapat dikomparasikan yaitu kegiatan proses belajarmengajar haruslah dibangun, diawali, dan dimulai dengan pondasi niat yang tulus semata-mata hanya karena Allah SWT, guru harus mengikuti dan meneladani perilaku Rasulullah SAW, guru harus memperdalam, mengembangkan dan mengamalkan keilmuannya dengan sebaik mungkin, guru tidak hanya matang dalam intelektual namun juga matang secara emosional, guru hendaknya memperhatikan sikap dan moral anak didiknya, seorang siswa untuk memuliakan dan menghormati gurunya, murid hendaknya mensedikitkan hubungan dengan urusan kesibukan dunia.} }