%0 Thesis %9 Skripsi %A Nur Wahid, NIM.: 17101010117 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2022 %F digilib:50773 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Yadun fī al-Qobr, Qamīs al-Masrūq wa Qasas Ukhrā, Sigmund Freud %P 110 %T AL SHAKHSIYYAH AL RA'ISIYYAH FI AL QISSAH AL QASIRAH "YADUN FI AL QABR" LI GHASSAN KANAFANI (DIRASAH TAHLILIYYAH SIKULUJIYYAH ADABIYYAH LI SIGMUND FREUD) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50773/ %X Cerpen merupakan salah satu prosa yang bentuknya pendek. Melalui bentuknya yang pendek, pembaca tidak membutuhkan waktu yang lama untuk selesai membacanya. Cerpen Yadun fī al-Qobr merupakan salah satu karya Ghassān Kanafānī yang terdapat dalam kumpulan cerpennya yang berdjudul Qamīs al-Masrūq wa Qasas Ukhrā. Cerpen ini mengkisahkan dua mahasiswa kedokteran yang berusaha mencuri kerangka di kuburan meskipun rasa takut menyelimuti mereka. Mereka mencuri kerangka karena diminta fakultas untuk menyediakannya sebagai bahan untuk dipelajarinya. Hal yang menarik adalah ide pencurian kerangka ini berasal dari salah satu mahasiswa yang telah mambaca seluruh firaman Allah Swt. Akibat usaha pencurian ini, salah satu dari mereka dikeluarkan dari fakultas kedokteran karena dianggap gila dan satunya trauma melihat kerangka. Terganggunya psikologi kedua mahasiswa ini membuat cerpen ini sangat cocok untuk dianalisis menggunakan psikologi sasatra. Penulis menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud untuk menganalisis kepribadian kedua tokoh tersebut dalam cerpen ini. Melalui teori ini didapat bahwa seimbangnya peran id, ego, dan super ego membuat mereka berperilaku wajar yaitu meminta uang. Karena usaha meminta uang gagal, mereka merasakan ketegangan baru yang mendorong meningkatnya id. Besarya id pada diri mereka membuat mereka memilih mencuri untuk mendapatkan kerangka. Untuk mengurangi ketegangan dan rasa cemas mereka melakukan mekanisme pertahanan, diantaraya adalah rasionalisasi, agresi, represi, sublimasi, pengalihan, dan formasi. Akan tetapi karena besarnya tegangan dan kecemasan yang dirasakan dan ketidakmampuan untuk menguranginya salah satu mereka trauma melihat kerangka dan lainnya dianggap gila sehingga dikeluarkan dari fakultas kedokteran. %Z Pembimbing: Dr. Moh. Wakhid Hidayat, S.S., M,A.