relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50834/ title: TRADISI PEREMPUAN MELAMAR LAKI-LAKI DI DESA SENDANGAGUNG KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN PERSPEKTIF TEORI NILAI MAX SCHELER creator: Dimas Arif Iqbal Ridlo, NIM. 17105010032 subject: Aqidah Filsafat description: Tradisi perempuan melamar laki-laki merupakan suatu tradisi yang sudah lama dilakukan di Desa Sendangagung Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Tradisi ini menjadi khas di desa ini karena telah berakulturasi dengan budaya Desa Sendang. Pada upacara lamaran banyak sekali nilai-nilai moral yang masih jarang disadari oleh masyarakat, maka dari itu peneliti mencoba memaparkan nilai-nilai moral yang terkandung di dalam tradisi menggunakan teori nilai Max Scheler. Teori nilai digunakan peneliti untuk melihat nilai-nilai moral yang terdapat dalam upacara lamaran melalui hierarki nilai. Penelitian ini mencoba menjawab beberapa pertanyaan, yaitu mengapa perempuan melamar laki-laki di Desa Sendangagung? Serta apa saja nilai-nilai yang terkandung di dalamnya perspektif teori nilai Max Scheler? Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber primer berupa hasil wawancara dengan para informan yang tahu dan terlibat secara langsung dalam tradisi lamaran, observasi serta dokumentasi. Selain itu, penelitian ini menggunakan karya Max Scheler yang berjudul Der Formalismus in der Ethik und die materiale Wertethik. Neuer Versuch der Grundlegung einer ethischen Personalismus (Formalism in Ethics and Non-Formal Ethics of Values) sebagai sumber utama. Sedangkan sumber sekunder yang digunakan adalah berbagai macam literatur seperti buku, jurnal dan skripsi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan melamar laki-laki didasari dengan sikap menghargai terhadap tradisi yang sudah berumur sangat tua dan apabila ditemukan laki-laki melamar perempuan maka laki-laki tersebut sudah dianggap mumpuni segalanya. Dalam praktiknya, orang tua akan memilih salah satu anaknya supaya tetap tinggal dan merawatnya, yang dipilih cenderung anak perempuan sebab laki-laki suatu saat akan meninggalkan rumah dan pergi ke rumah perempuan. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini meliputi nilai kenikmatan yang terdapat pada semua tahapan yang selalu membawa makanan untuk dinikmati sekaligus merupakan nilai kehidupan; nilai vitalitas terdapat pada nilai moral, keadilan dan nilai sosial; nilai spiritual ditunjukan pada keindahan yang terdapat pada terbang jedor; nilai religius terdapat pada tahapan kenduri (selamatan) yang diawali makan-makan kemudian dilanjut dengan bersholawat diiringi terbang jedor dan diakhiri berdoa bersama. Di samping itu, terbang jedor memainkan alat musik mereka dengan lagu Islami atau bersholawat date: 2022 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50834/1/17105010032_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50834/2/17105010032_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Dimas Arif Iqbal Ridlo, NIM. 17105010032 (2022) TRADISI PEREMPUAN MELAMAR LAKI-LAKI DI DESA SENDANGAGUNG KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN PERSPEKTIF TEORI NILAI MAX SCHELER. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.