@phdthesis{digilib50851, title = {PERGESERAN MAKNA DALAM TRADISI TIBAN DI DESA MARGOMULYO KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 16540061 Ilham Muhmad Azis Husain}, year = {2022}, note = {pembimbing : Dr. Moh. Soehada, S.Sos, M. Hum Selaku}, keywords = {: motif, tindakan sosial, rekonstruksi pemahaman, tradisi, ritual tiban,}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50851/}, abstract = {Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh masalah pudarnya tradisi di Indonesia yang disebabkan oleh banyak faktor diantaranya adalah terjadinya perubahan nilai dan norma dalam masyarakat yang membuat terjadinya pergeseran tradisi dan budaya. Berlakunya norma agama menjadi salah satu sebab kebudayaan saat ini mengalami rekonstruksi pemaknaan agar tetap dapat dilestarikan masyarakat seperti tradisi tiban di Desa margomulyo. Tiban merupakan tradisi yang berbentuk rangkaian ritual yang dilaksanakan guna menurunkan hujan dan mengakhiri musim kemarau panjang pada masa dahulunya sedangan saat ini pula mengalami perubahan makna guna menyesuaikannya dengan norma yang berlaku dalam masyarakat, perubahan ini juga merupakan respon dari budaya untuk dapat menyesuaikan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat dan tetap bertahan di era sekarang. Berangkat dari problematika diatas peneliti mencoba menganalisis tindakan dan motif sosial para pelaku tiban menggunakan teori milik Max Weber bahwa tindakan terjadi akibat adanya motif atau tujuan tertentu yang ingin dicapai, yang membaginya dalam empat tipe tindakan; yaitu tindakan tradisional, tindakan afektif, rasional instrumental dan rasionalitas nilai. Dengan jenis penelitian kualitatif melaui metode observasi, wawancara, serta dokumentasi, peneliti menganalisis dan melihat bagaimana motif dan eksistensi dari tradisi tiban. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana motif mampu memiliki pengaruh besar dalam mempertahankan tradisi tiban dalam derasnya arus perubahan pada masyarakat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan memfokuskaan pada fenomena terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat serta bergesernya tradisi tiban di era sekarang dengan menggunakan pendekatan sosio-antropologi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa; Pertama, berdasarkan tindakan pelaku memiliki motif untuk melestarikan tradisi ,yang telah diwariskan secara turun-temurun. Kedua, ada keterkaita emosional antara pelaku terhadap kepercayaan dan waktu pelaksaan. Ketiga kolompok paguyuban seni tiban secara sadar mampu dan memiliki kompetensi untuk melaksanakan tradisi tersebut karena memiliki kapasitas baik dari segi sumberdaya manusia ataupun dari segi finansialnya. Keempat,adanya nilai kepuasan, kebanggaan dan kebaikan tentang diterimanya amal pertaubatan dengan tiban. Dalam setiap tindakan yang diaplikasikan para pewaris tradisi tiban terdapat motif tertentu, yang menjadikan perlunya penyesuaian ulang norma tiban dengan nilai yang berlaku dalam masyarakat sekarang. Hal tersebut menyebabkan adanya rekonstruksi pemaknaan dalam ritual tiban yang dulunya erat dengan sakralitas dan sekarang lebih dimaknai sebagai sebuah kesenian} }