@phdthesis{digilib50945, month = {March}, title = {ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED PADA MATERI SPLTV KELAS X DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18106000014 Dhani Meilindra Suwarni}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Raekha Azka, M. Pd.,}, keywords = {Kemampuan Berpikir Kritis, Adversity Quotient, Open Ended}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50945/}, abstract = {Adversity Quotient (AQ) merupakan kecerdasan yang mampu menjadi salah satu penentu keberhasilan seseorang. Pentingnya memiliki AQ yang tinggi untuk siswa akan mampu membantu siswa untuk bertahan menghadapi setiap kesulitan dan menemukan solusi dalam menyelesaikan soal. Kemampuan berpikir kritis merupakan suatu kemampuan yang juga perlu dikembangkan oleh siswa. Karena kemampuan berpikir kritis menjadi salah satu tolok ukur siswa telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran sekaligus sebagai penunjang siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran..Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal open ended pada materi sistem persamaan linear tiga variabel ditinjau dari AQ. Jenis penelitian adalah penelitian analisis deskriptif dengan subjek penelitian adalah 13 siswa dari kelas X MIPA 1 MAN 4 Bantul pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan data adalah dengan memberikan skala AQ, memberikan tes tertulis, dan melakukan wawancara. Teknik analisis data penelitian adalah analisis data tes kategori AQ, data tes kemampuan berpikir kritis, dan data hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan siswa dengan kategori AQ climber mampu memahami permasalahan dengan baik dengan menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan sesuai indikator interpretasi, siswa mampu menuliskan model matematika dari soal sesuai indikator analisis, siswa mampu menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal sesuai indikator evaluasi, pada indikator inferensi siswa mampu menuliskan 2 permasalahan sehari-hari yang memenuhi konsep SPLTV, siswa mampu menggunakan 2 metode dalam penyelesaian namun tidak lengkap, dan siswa mampu menuliskan kesimpulan. Siswa dengan kategori AQ camper mampu memahami permasalahan dengan baik dengan menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan sesuai indikator interpretasi, pada indikator analisis siswa mampu menuliskan model matematika dari soal namun tanpa pemisalan variabel, siswa mampu menuliskan 2 permasalahan sehari-hari yang memenuhi konsep SPLTV dengan konteks yang hampir sama, siswa mampu menggunakan 2 metode dalam penyelesaian namun tidak lengkap, dan siswa mampu menuliskan kesimpulan. Siswa dengan dengan kategori AQ quitter mampu memahami permasalahan dengan baik, namun tidak mampu menyelesaikan soal sehingga tidak mampu mencapai indikator kemampuan berpikir kritis selain interpretasi.} }