@phdthesis{digilib51014, month = {March}, title = {PENENTUAN PRIORITAS PERBAIKAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCES (SCOR) DAN METODE PENGAMBIL KEPUTUSAN MAJEMUK (Studi Kasus: Departemen Pengemasan Modern, PT. Gunung Slamat, Tegal)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18106060019 Syifa Amanah}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Dr. Yandra Rahadian Pradana, S.T., M.T.}, keywords = {Sistem Manajemen Rantai Pasok, Keunggulan Kompetitif, SCOR, ANP, OMAX}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51014/}, abstract = {Pengukuran kinerja dalam sistem manajemen rantai pasok sangat diperlukan untuk evaluasi perusahaan dalam usahanya meningkatkan nilai keunggulan kompetitif yang dimiliki. Karena persaingan yang sebenarnya terjadi adalah persaingan antar rantai pasok perusahaan. PT. Gunung Slamat merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang food and beverages, yang memiliki tujuan untuk dapat menjadi sebuah perusahaan yang unggul dan memiliki nilai kompetitif yang lebih unggul dibandingkan kompetitornya. Sehingga untuk dapat mencapai tujuan yang dimilikinya, PT. Gunung Slamat perlu melakukan pengukuran kinerja dalam sistem rantai pasoknya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menemukan prioritas perbaikan kinerja yang diukur sehingga PT. Gunung Slamat bisa meningkatkan nilai keunggulan kompetitifnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Supply Chain Operations References (SCOR) sebagai acuan menentukan indikator kinerja yang akan digunakan, Analytic Network Process (ANP) untuk mendapatkan nilai bobot, dan Objective Matrix (OMAX) sebagai metode pengukuran kinerja untuk mendapatkan prioritas perbaikan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai total kinerja keseluruhan yang dihasilkan adalah sebesar 8.248, nilai kinerja tersebut sudah tergolong cukup baik. Tetapi, dari 25 Key Performance Indicator (KPI) yang digunakan dalam pengukuran kinerja, ternyata masih terdapat 8 KPI yang belum mencapai target karena 5 KPI masih berada pada rentang level warna merah dan 3 KPI pada rentang level warna kuning. Karena warna merah memiliki arti kinerja belum mencapai target dan warna kuning artinya kinerja belum tercapai meskipun sudah mendekati nilai capaiannya. Sehingga 5 KPI yang berada pada warna merah perlu diprioritaskan untuk perbaikan, begitu juga 3 KPI pada warna kuning.} }