@phdthesis{digilib51111, month = {February}, title = {LESBOS SELEBGRAM: POTRET DEKONSTRUKSI AGAMA KAUM LESBIAN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 17105040026 Cut Mutiara}, year = {2022}, note = {Pembimbing : Dr. Munawar Ahmad, SS. Msi.}, keywords = {Selebgram, Lesbian, Marxisme}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51111/}, abstract = {Lesbian merupakan salah satu orientasi seksual yang menyukai sesama jenis bagi kaum Wanita. Pada realitanya, di Indonesia Lesbian adalah hal yang tabu dari nilai-nilai yang tumbuh dan mendapatkan banyak penolakan dari masyarakat, karena dianggap telah melanggar norma dan adat istiadat masyarakat Indonesia. Dewasa ini banyak kita temui kaum Lesbian di dunia maya yang marak menunjukan jati diri mereka sebagai seorang Lesbi, dunia maya menjadi salah satu dunia yang bisa menerima keberadaan mereka, salah satunya adalah Instagram Menjadi Selebgram merupakan jalan alternatif seseorang dalam mengekspresikan dirinya sebagai Lesbian, dan tidak sedikit juga yang memanfaatkan popularitas sebagai selebgram untuk menunjang kebutuhan-kebutuhan ekonomi. Berdasarkan uraian tersebut permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Apakah mereka menjadi seorang Lesbian karna jati diri mereka atau hanya untuk sekedar konten yang tidak mau kehilangan atas branding diri mereka dan pekerjaan mereka? (2) Bagaimana pertentangan antara iman dengan pilihan menjadi Lesbi? Teori yang digunakan untuk melakukan analisis pada permasalahan tersebut adalah teori Marxisme yang dicetuskan oleh Karl Marx. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara, teknik netnografi, dan library research. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil pada penelitian ini menyatakan bahwa para selebgram lesbian tersebut memanfaatkan kehidupan percintaan mereka sebagai seorang kaum lesbian demi menarik perhatian followers mereka. Perilaku para selebgram lesbian tersebut sejalan dengan teori Marxisme yang dicetuskan oleh Karl Marx yang menyatakan bahwa seseorang bebas melakukan kegiatan apapun demi meningkatkan ekonomi mereka. Selebgram lesbian dalam penelitian ini juga menjelaskan bahwa persoalan agama merupakan ranah pribadi mereka dan tidak berhubungan dengan orientasi seksual mereka sehingga mereka tetap menggunakan orientasi seksual mereka untuk meningkatkan eksistensi mereka di Instagram.} }