@phdthesis{digilib51166, month = {March}, title = {MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PADA MASA PANDEMI COVID-19: STUDI KASUS DI KAPANEWON JETIS BANTUL YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18102030012 Rista Fauziah}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Dra. Hj. Siti Syamsiyatun, M.A, Ph.D.}, keywords = {Pandemi, Program Keluarga Harapan (PKH) Kapanewon Jetis, Program Agen Kesehatan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51166/}, abstract = {Virus Corona atau pandemi Covid-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan hingga kematian. Virus baru ini bermula di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019. Virus ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang menyerang di banyak negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai peraturan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, hal ini menyebabkan seluruh kegiatan masyarakat terhambat dan berdampak pada aktifitas di banyak sektor termasuk Kementerian Sosial di bidang Program Keluarga Harapan (PKH). Salah satunya yaitu PKH Kapanewon Jetis, Bantul, Yogyakarta. Meskipun demikian, PKH Jetis mampu mengatasi masalah tersebut dengan tetap mematuhi aturan dari pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan dan hasil monitoring dan evaluasi program agen kesehatan yang berjalan pada saat pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya penentuan informan menggunakan teknik Purposive dengan menentukan kriteria informan. Analisis data menggunakan analisis interaktif. Temuan hasil dilapangan bahwa PKH Kapanewon Jetis mengubah pelaksanaan monitoring dan evaluasi menggunakan teknik sementara melalui grub Whatsapp. Sedangkan hasil dari monitoring dan evaluasi pada program agen kesehatan yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menjadi agen kesehatan dalam penggunaan alat cek kesehatan secara mandiri.} }