@phdthesis{digilib51183, month = {April}, title = {FILSAFAT BAHASA ATOMISME LOGIS BERTRAND RUSSELL SEBAGAI INSTRUMEN MEMAHAMI HOAKS (Study Kasus Hoaks Modifikasi Berita Kompas Di Media Sosial tentang Basuki Tjahaja Purnama)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 17105010071 ABD. Shamat}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Dr. Alim Roswantoro, M.Ag}, keywords = {hoaks; Athomisme logis; Bertrand Russell; kebenaran; corak logik}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51183/}, abstract = {Pada dasarnya tulisan ini berangkat dari kegelisahan penulis, terhadap fenomena masyarakat modern tentang hoaks, serta hoaks yang berkaitan dengan penista agama, sering kali melibatkan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dalam sejarah Hoaks yang ada di Negara ini, Ahok cenderung terkenal, dengan seseorang yang menistakan agama Islam, bahkan sampai saat ini, sebagian lapisan masyarakat Indonesia, mengenal Ahok sebagai seseorang yang akan menghancurkan keberagaman bangsa, hal tersebut disebabkan oleh Hoaks yang kerap tersebar di media sosial, seperti Facebook, twitter, dll. Dari kegelisahan, seakan perlu bagi penulis menawarkan krangka berfikir filsafat, untuk meminimalisir hoaks yang sering tersebar di media sosial. Maka dari itu, penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut, Apa yang dimaksud dengan filsafat bahasa atomisme logis Bertrand Russell? Bagaimana hoaks yang berkatan dengan Ahok di media sosial? Bagaimana atomisme logis Bertrand Russell memahami hoaks tersebut? Adapun tujuan dari penelitian ini, pertama, memahami filsafat bahasa atomisme logis Bertrand Russell. Kedua, bisa megetahui hoaks tentang Ahok di media sosial. Ketiga, mampu memahami atomisme logis, sebagai instrument memahami hoaks. Dengan begitu masyarakat tidak akan lagi dibayangi ketakutan, pada hoaks yang seringkali ada di media sosial. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan filsafat bahasa atomisme logis Bertrand Russell, untuk memhami fenomena hoaks di media sosial. Dengan menggunakan pendekatan analisis logis, seperti proposisi atomik dan majemuk, corak logis (logical types) serta fungsi kebenaran, diharapakan mampu melihat serta memahami struktur bahasa yang digunakan oleh individu yang kerap kali menyebarkan berita bohong di media sosial. serta sintesa logis, seperti ishomorfi yang berfungsi, kesepadanan, antara struktur bahasa dengan strukturr realitas. Dari data yang penulis temukan, menunjukkan, bahwa informasi yang berkaitan dengan Ahok di media sosial, sangat berbeda dengan yang ada dalam realitas. Di media sosial menunjukkan bahwa Ahok, tidak akan memberikan anggaran APBD, untuk pembangunan Masjid dan menaikkan Haji Marbut, seperti agenda pemerintah sebelumnya. Dalam realitas empiris, Ahok memberikan anggaran untuk pembangunan Masjid Raya Jakarta, serta Masjid Raya, KH. Hasyim Asy?ari, serta Ahok memberangkatkan tiga puluh Marbut, untuk beribadah ketanah suci Mekah. Sehingga dengan begitu, informasi yang ada di media sosial tidak bermakna (hoaks), sebab tidak sama dengan yang ada dalam realitas.} }