@phdthesis{digilib51186, month = {January}, title = {MAKNA KHUSYU?, KHUDU?, DAN TADARRU? DALAM AL-QUR?AN DAN TAFSIR AL-MISHBAH}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18105030003 Nashratun Hasanah}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Drs. Mohamad Yusup M.SI.}, keywords = {sinonimitas; Tafsir AL-Misbah; Asbab al Nuzul}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51186/}, abstract = {Khusyu? merupakan kosa kata bahasa Arab yang sudah familiar di kalangan masyarakat. Meskipun demikian, masih banyak yang hanya memahaminya sebagai bagian dari ibadah shalat saja. Padahal khusyu? dalam Al- Qur?an memiliki makna yang beragam yang tidak hanya terbatas pada ibadah shalat. Karena pada hakikatnya salah satu keistimewaan yang terkandung di dalam Al-Qur?an adalah satu kata dapat dimaknai dengan beragam makna sesuai dengan konteks dan susunannya di dalam Al-Qur?an. Di sisi yang lain tidak jarang khusyu? dimaknai sama denga khu{\d d}{\=u}? dan ta{\d d}arru?. Padahal menurut Quraish Shihab tidak ada dua kata yang berbeda kecuali pasti ada perbedaan maknanya. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memperjelas makna khusyu?, khudu?, dan ta{\d d}arru? serta penggunaannya dalam suatu konteks, sehingga dapat menghindari kekeliruan atau kesalahan penggunaan kata yang tidak sesuai dengan konteksnya. Untuk mencapai hasil tersebut, metode yang digunakan adalah metode tematik, berdasarkan tema tertentu yang dalam hal ini adalah khusyu?, khudu?, dan ta{\d d}arru?. Karena penelitian ini mengkaji makna kata, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan bahasa (semantik). Penelitian ini juga memfokuskan pembahasan terhadap pemikiran Muhammad Quraish Shihab terkait penafsiran beliau terhadap makna khusyu?, khu{\d d}u?, dan ta{\d d}arru? yang tertuang dalam karya beliau yang berjudul Tafsir al-Mishbah. Hal tersebut tidak lain dikarenakan beliau salah satu mufassir yang tidak menghendaki sinonim secara mutlak. Adapun hasil penelitian ini adalah: 1) Khusyu? dalam tafsir Quraish Shihab memiliki makna yang beragam. Secara umum memiliki makna tunduk, taat, dan rendah hati, sementara itu jika dikaitkan dengan orang-orang beriman maka akan bermakna ketenangan hati dan keengganan mengarah kepada kedurhakaan. 2) Khu{\d d}{\=u} adalah sikap tunduk dan merendah secara lahiriah atau fisik tanpa diikuti dengan ketundukan hati, sehingga terkadang sikap ketundukannya itu dikarenakan terpaksa ataupun dibuat-buat. 3) Ta{\d d}arru? dalam penafsiran Quraish Shihab dipahami sebagai sikap merendahkan diri kepada Allah dengan menunjukkan kepada kefakiran. 4) Khusy{\=u}?, itu mencakup kata khu{\d d}{\=u}?, dan ta{\d d}arru?. Namun, khu{\d d}u?, dan ta{\d d}arru? tidak dapat mencakup khusy{\=u}?. 5) Dalam Al-Qur?an antara lain kata khusyu? bersinonim dengan kata qun{\=u}t, khasyyah, khu{\d d}u?, dan ta{\d d}arru?, kemudian antonim dari kata ini adalah qaswah dan takabbur. 6) Khu{\d d}u? memiliki hubungan makna berupa sinonim antara lain dengan kata khaf{\d d}un, khusyu? dan sakinah serta berlawanan makna dengan kata takabur. 7) Sinonim dari ta{\d d}arru? adalah khusy{\=u}?, dan juga khufyah, sedangkan antonim dari kata ini sama dengan khusy{\=u}? yaitu qaswah dan takabbur.} }