@phdthesis{digilib51300, month = {December}, title = {PEMBACAAN RELASI ISLAM DAN BARAT MENURUT GRAHAM E. FULLER}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 13510002 Yusup Noviantoro}, year = {2019}, note = {Pembimbing : Fatimah, M.A., Ph.D.,}, keywords = {relasi, Islam, Barat, terorisme.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51300/}, abstract = {Relasi peradaban Islam dan Barat telah diisi dengan pasang surut. Pada abad ke-21 dalam relasinya sebagian masih menimbulkan konflik. Berawal dari tesis Samuel P Huntington yang menjelaskan gagasannya terkait The Clash of Civilization (perbenturan peradaban), gagasan tersebut telah mempengaruhi relasi Barat dan Islam meski dalam sebagian pendapat mengkritik pandangan Huntington dari sudut pandang tokoh Barat dan Islam. Maka dari konflik tersebut peneliti mencoba untuk mengkomparasikan pendapat dari tokoh Barat yang memiliki perbedaan dalam melihat konflik tersebut. Tokoh Barat itu yakni Graham E Fuller yang lebih fokus kepada isu-isu politik atau banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi relasi Islam dan Barat daripada fokus terhadap isu-isu peradaban. Fuller yang memiliki pengalaman tentang agama Islam selama dua dekade menjadi wakil ketua CIA di Kabul, Afghanistan. Pengalaman tersebut telah menjadi modal Fuller dalam menjelaskan skenario alternatif dalam relasi Islam dan Barat. Maka dalam studi ini, Fuller ingin menjelaskan tentang Islam serta strategi alternatif yang ditawarkan terkait konflik Barat dan Islam dewasa ini. serta untuk menambah khasanah keilmuan di bidang kajian filsafat sebagai sebuah studi kritis. Kajian tentang strategi alternatif dalam menyelasaikan konflik Islam dan Barat menggunakan penelitian kualitatif (kepustakaan). Meskipun dalam penelitian ini, data di lapangan sangat sedikit disebabkan masih minim peminat terkait tema tersebut. Jadi penelitian ini lebih berfokus kepada pembacaan Fuller terkait relasi Islam dan Barat. Dan data primer yang digunakan dalam penelitian ini yakni buku yang berjudul A World Without Islam, sebagai acuan peneliti dalam merumuskan gagasan tersebut. Maka dalam penelitian ini telah ditemukan bahwa Fuller telah menawarkan sebuah eksperimen berpikir baru dalam melihat konflik Islam dan Barat. Dengan analisis historisnya Fuller menyusun skenario alternatif untuk konflik Barat dan Islam, yakni pertama, tanpa perang Salib, Barat tetap akan menyerbu Timur Tengah karena nafsu imperalismenya. Kedua, gereja Ortodoks akan mendominsi Timur Tengah dan mungkin sampai hari ini tetap berkonflik dengan gereja Roma dan Barat. ketiga, penangkapan para teroris menjadi hak khusus organisasi internasional dan bukan hanya Amerika Serikat saja yang memiliki kedaulatan untuk membunuh orang semaunya di luar wilayahnya.} }