@phdthesis{digilib51321, month = {December}, title = {PENAFSIRAN KHUSYU? MENURUT IMAM AL-QURTUBI DALAM KITAB AL JAMI? LI AHKAM AL-QUR?AN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 15530064 Salma Ultum Fatimah}, year = {2019}, note = {Pembimbing : Drs. Muhammad Yusron, MA}, keywords = {Khusyu?, al-Qurtubi, al-Qur?an.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51321/}, abstract = {Sejak diturunkannya perintah salat, khusyu? menjadi hal yang sering dibahas ajaran Islam hingga akhir zaman. Seiring berjalannya waktu terdapat banyak pendapat mengenai kekhusyu?an, seolah-olah yang terjadi khusyu? memiliki berbagai makna atau dalam memaknainya yang berbeda-beda. Setelah melihat seberepa pentingnya khusyu? mengikuti perintah salat ini, yang di mulai ketika masa awal Islam hingga sekarang maka penulis ingin mencari penafsiran khusyu? dengan menelusuri kata khusyu? di dalam al-Qur?an. Dan untuk mencari penafsiran tersebut maka penulis menggunakan tafsir al-Qurtubi. Hal ini karena tafsir al Qurtubi selain menguak sisi lahiriyah khusyu?, beliau juga menguak sisi batin khusyu? dengan bahasanya yang tegas dan spesifik. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis. Penelitian ini menggunakan penelusuran kepustakaan untuk mengumpulkan sumber penafsiran dan yang lainnya dengan menelaah buku-buku, literatur-literatur, dan berbagai data-data kepustakaan lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, dalam hal ini khususunya penulis menggunakan metode pencarian kata semakna dan ditelusuri makna setiap kata menggunakan kamus Lisanul ?Arab karya Ibnu Manzur dan kamus Mu?jam Mufradt Alf{\=a} al-Qur?an karya Imam Ragib. Setelah diteliti, penafsiran makna khusyu? dalam al-Qur?an menggunakan tafsir al Qurtubi, khusyu? mencangkup beberapa aspek, ialah tunduknya pandangan, wajah dan juga suara, juga ditemukan makna khusyu? yang lebih luas yakni mengakui kebenaran dan ke-Esaan Allah sehingga tunduk dan kembali kepada-Nya. Serta terdapat pula implikasi khusy{\=u}? dalam kehidupan sehari-hari, yakni mendapat ketenangan jiwa, menambah nilai atau kualitas ibadah, terhindar dari hati yang keras, dan senantiasa mengingat akhirat.} }