%A NIM.: 15540019 Ahmat Dianto %O Pembimbing : Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum %T DISHARMONI NU DAN MUHAMMADIYAH (Studi Kasus di Perumahan Muslim D-III Ngemplak, Sleman, Yogyakarta) %X Organisasi NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. Banyak fenomena yang dapat diteliti dari perkembangan organisasi tersebut. Khususnya dalam masalah perbedaan khilafiyah, seperti tahlilan dan kepengurusan jenazah. Perkembangan kedua belah pihak sudah saling memahami, bahkan tradisi-tradisi NU sudah mulai dilakukan juga oleh warga Muhammadiyah. Akan tetapi, hal itu berbanding terbalik dengan yang terjadi di perumahan Muslim D- III. Kenyataanya, konflik ini masih terjadi karena perbedaan cara pandang terhadap tradisi keagamaan. Penelitian ini fokus pada konflik yang terjadi antara NU dan Muhammadiyah, terutama dalam mengungkapkan dinamika yang terjadi ketika keduannya dihadapkan dengan benturan pemahaman terhadap identitas yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggabungkan antara penelitian lapangan dengan pustaka. Studi ini menganalisis konflik yang terjadi antara warga NU dan Muhammadiyah di perumahan muslim D- III. Sumber data yang dihimpun di lapangan melalui tahapan wawancara, observasi dan dokumentasi. Tahapan-tahapan tersebut digunakan untuk mendapatkan data yang valid, dan objektif dari narasumber di lapangan. Sehingga, hasil yang didapatkan dapat dipertanggung jawabkan. Proses yang digunakan dalam penelitian ini, penulis mencoba mengorganisir data yang didapatkan, dan diolah sesuai teori untuk menganalisis kasus yang ada di lapangan. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa konflik yang terjadi antara warga NU dan Muhammadiyah, disebabkan oleh perbedaan cara pandang dalam memahami tradisi keagamaan, sehingga timbul perbedaan dalam ritual peribadatan. Konflik tersebut terbagi menjadi dua yaitu realistik dan non realistik. Konflik realistik terdiri dari penguasaan masjid secara sepihak, di masjid D- III yang menjadi sentral peribadatan bagi masyarakat perumahan muslim D- III. Sedangkan, konflik non realistik terdiri dari tahlilan dan kepengurusan jenazah, karena cenderung bersifat ideologis. Meskipun demikian, konflik yang terjadi antara NU dan Muhammadiyah pada akhirnya memberikan dampak yang positif bagi keduanya, seperti tumbuhnya solidaritas dan terbukanya interaksi sosial. Hal itu dapat dilihat ketika keduanya dihadapkan dalam kegiatan-kegiatan sosial, begitupun sebaliknya konflik akan tumbuh ketika keduanya menyinggung masalah khilafiyah. %K khilafiyah, NU, Muhammadiyah %D 2020 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib51333