TY - THES N1 - Pembimbing : Ach. Tahir, S.H.I., S.H., LL.,M., M.A ID - digilib51490 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51490/ A1 - Aisyah Arum Azizah, NIM.: 18103040091 Y1 - 2022/05/19/ N2 - Terorisme termasuk suatu tindak kejahatan berbahaya dan masuk kedalam kategori kejahatan luar biasa. Terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban serta merupakan salah satu ancaman serius terhadap kedaulatan setiap negara, karena terorisme merupakan kejahatan yang bersifat internasional yang menimbulkan bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia serta merugikan kese-jahteraan masyarakat. Tindak pidana terorisme merupakan tindak pidana kejahatan serius yang penanganan dan penanggulangannya membutuhkan metode pembinaan khusus. Lembaga Pemasyarakatan Super Maksimum Scurity merupakan Unit Pelaksana Tekhnis baru di jajaran Pemasyarakatan, yang berfungsi khusus mem-bina narapidana Teroris atau Narapidana Resiko Tinggi (hight risk) lainnya, perbe-daan Lapas ini dibanding dengan Lapas lainnya adalah pengamanannya yang sangat ketat dengan penempatan satu orang satu sel narapidana, cara dan metode pem-binaan yang diberikan kepada narapidana. Oleh sebab itu Lapas Super Maximum Security sangat cocok untuk dijadikan tempat pembinaan bagi narapidana resiko tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu mengangkat data secara langsung dan menjelaskan hal-hal yang terjadi di lapangan selama pembinaan terhadap narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Ke-las IIA Pasir Putih Nusakambangan dengan teknik pengumpulan data berupa ob-servasi secara langsung di Lapas Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan dan wa-wancara dengan petugas di Lapas maupun dengan instansi terkait seperti Densus 88 dan BNPT terkait pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana terorisme serta beberapa WBP di Lapas. Pendekatan di dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis, yakni dengan menjawab rumusan masalah melalui penelitian lapangan. Teori yang digunakan adalah teori pembinaan dan teori kepastian hukum. Hasil dari penelitian terkait Pembinaan Narapidana Terorisme di Lapas Kleas IIA Pasir Putih Nusakambangan menyatakan bahwa belum optimalnya pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana khusus Terorisme. Hal tersebut terjadi karena be-berapa kendala diantaranya: a) Karakteristik narapidana terorisme yang tertutup dan pemahaman yang masih sangat radikal, b) Kurangnya kesadaran diri narapidana Terorisme untuk berubah, c) Tidak adanya tokoh yang diidolakan, d) Tingkat keilmuan agama narapidana terorisme yang berbeda-beda, d) Keluarga Narapidana yang kurang Kooperatif, e) SDM Petugas yang basic ilmu Agama masih dirasa kurang. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Pembinaan KW - Narapidana Terorisme KW - Lapas Super Maximum Security M1 - skripsi TI - PEMBINAAN NARAPIDANA TERORISME DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PASIR PUTIH NUSAKAMBANGAN AV - restricted EP - 101 ER -