@phdthesis{digilib5157, month = {December}, title = {SIMULASI LINTASAN PARTIKEL BERMUATAN (PROTON) DI DALAM CYCLOTRON}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { DEWI SRI WULANSARI - NIM. 05620013}, year = {2010}, note = {Pembimbing: 1. Drs. Budi Santoso, M.T 2. Thaqibul Fikri Niyartama, M.Si,}, keywords = {simulasi, Cyclotron, gerak partikel bermuatan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5157/}, abstract = { ABSTRAK Telah dilakukan simulasi berbasis software untuk memvisualisasikan gerak partikel bermuatan di dalam Cyclotron. Gambar gerak partikel tersebut, akan dijadikan landasan untuk mendesign seperangkat Cyclotron di PT.APB BATAN Yogyakarta dengan parameter hasil dari simulasi. Dalam Cyclotron, partikel bergerak karena adanya medan magnet dan medan listrik. Sebuah medan magnet digunakan untuk membelokkan partikel, dan medan listrik digunakan untuk mempercepat gerak partikel. Ketika partikel berada di antara kedua dees atau celah, terjadi gaya total (gaya listrik dan gaya magnet) dan ketika berada di salah satu dees, hanya terjadi gaya magnet. Partikel tersebut akan terus bergerak sampai diperoleh tenaga atau energi maksimum dan menghasilkan lintasan melingkar. Simulasi, dilakukan dengan pengamatan variasi jarak antar celah dees, variasi tegangan terpasang, dan variasi radio frekuensi. Selain itu, dilakukan perhitungan secara matematis untuk jari-jari lintasan partikel dalam Cyclotron dan energi partikel, kemudian dibandingkan dengan hasil simulasi. Persamaan dan perhitungan dalam penelitian, dilakukan berdasarkan asumsi dari mekanika klasik dengan menggunakan program MATLAB versi 5.3.1. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa tegangan, jarak celah dees dan radio frekuensi mempengaruhi lintasan partikel di dalam Cyclotron. Dalam penelitian ini, besarnya medan magnet yang digunakan 1,43 Tesla, tegangan dari 9 KV sampai 17 KV, jarak celah dees dari 0,04m sampai 0,08m, dan radio frekuensi dari 1,34x108 Hz sampai 1,36x108 Hz. Frekuensi karakteristik rf pada saat partikel bergerak di dalam medan harus sama dengan frekuensi tetap rf1 dari osilator listrik tersebut (frekuensi diantara keduanya harus stabil). div } }