@phdthesis{digilib51621, month = {April}, title = {TAHFIZ AL-QUR?AN DI KALANGAN SEKOLAH MENENGAH (Studi Santri MTs-MA Di Komplek Asrama Tahfiz Ali Maksum Putra Krapyak Yogyakarta}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 15530026 M. Mughnil Kirom}, year = {2022}, note = {Pembimbing : Drs. Mohamad Yusup, M.SI}, keywords = {Tahfiz, al-Qur?an, Resepsi, textual structure, structure acted, implied reader.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51621/}, abstract = {Penelitian ini membahas mengenai respon masyarakat muslim terhadap al-Qur?an, yaitu santri MTs ? MA komplek Asrama Tahfi{\d z} Ali Maksum Putra yang berbeda dengan Pesantren modern lainnya. Beberapa hal yang hendak dipaparkan kali ini adalah mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan tahfi{\d z} dan ingin mengetahui bagaimana resepsi santri tentang tahfi{\d z} Qur?{\=a}n. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yang bersifat deskriptif-analisis dan menggunakan pendekatan fenomonologi. Pada tahap deskriptif akan dijelaskan secara detail tentang segala hal yang berkaitan dengan pelaksanan tahfi{\d z}, seperti metode menghafal, setoran al-Qur?an dan lain-lain. Teori yang digunakan adalah yaitu resepsi estetis (theory of asthetic response) yang dipelopori oleh Wolfgang Iser untuk mengungkapkan resepsi al-Qur?an yang dilakukan oleh santri MTs-MA Ali Maksum Putra. Ada 3 tahap respons pada teori ini yaitu, pertama, mengetahui tindakan tekstual (textual structure): struktur tes yang menunjukkan pada bagaimana informasi teks tertulis diatur. Kedua, tindakan terstruktur (structure acted): pemahaman pembaca teks tentang dirinya dan keadaannya. Ketiga, implied reader: pemahaman dari hubungan antara struktur textual dan tindakan teksturktur yang akan mempengaruhi pada pemahaman pembaca. Teknik pengumpulan data melalui wawancara informan dan observasi partisipasi. Hasil dari penilitian ini menerangkan bahwa praktik kegiatan setoran tahfi{\d z} al-Qur?{\=a}n oleh santri MTs-MA komplek Asrama Tahfi{\d z} Ali Maksum Putra Krapyak Yogyakarta dilaksanakan setiap hari kecuali malam Jum?at. Kegiatan tahfi{\d z} ini meliputi program pra tahfi{\d z} dan inti tahfi{\d z}. Program pra tahfi{\d z} yaitu kegiatan bin-nadzri diperuntukkan bagi santri yang belum layak dalam menghafal. Adapun kegiatan inti tahfi{\d z} yaitu setoran, murattal jamai, talaqqi atau fashohah, sima?an al-Qur?{\=a}n, CCT, MHQ dan kegiatan tadarus secara individu. Kemudian hasil dari resepsi al-Qur?an sesuai teori Wolfgang Iser bahwa: Pertama, tindakan tekstual (textual structure) yakni al-Qur?an yang dihafal menjadi pedoman hidup bagi santri. Kedua, tindakan terstruktur santri MTs-MA komplek Asrama Tahfi{\d z} Ali Maksum Putra Krapyak Yogyakarta memahami diri mereka sendiri dan al-Qur?an, mereka memaknai al-Qur?{\=a}n dengan latar belakang keilmuan dan motivasi yang dimiliki sebelumnya atau saat ini. Setelah itu terkait pemaknaan santri terhadap yang dihafalnya adalah bahwa antara santri pada jenjang MTs yang sudah hafal 30 juz dengan santri MA yang baru menghafal 7 juz al-Qur?{\=a}n memiliki pemaknaan yang sama terhadap apa yang mereka hafal. Santri yang telah hafal 30 juz dengan santri yang memiliki hafalan sedikit, memaknai tahfi{\d z} al-Qur?{\=a}n sebagai sarana untuk bisa membahagiakan kedua orangtua, mendapatkan keutamaan-keutamaan para penghafal al-Qur?{\=a}n seperti: syafa?at Nabi, ridho Allah, dan keberkahan hidup baik di dunia maupun di akhirat.} }