@phdthesis{digilib51718, month = {April}, title = {PEMAHAMAN DAN PERILAKU SANTRI TAHFIZ PONDOK PESANTREN NURUSSALAM PUTRI DALAM MENINJAU HADIS PENGHAFAL AL-QUR?AN YANG LUPA DENGAN HAFALANNYA (Kajian Living Hadis)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18105050095 Hilda Yessy Diah Pernanda}, year = {2022}, note = {Pembimbing : Achmad Dahlan, Lc., M.A.,}, keywords = {menghafal, melupakan, menjaga.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51718/}, abstract = {Menghafal al-Qur?an merupakan kegiatan yang mulia dan menjadi sebuah anugerah yang sangat besar bagi siapa yang mampu menghafalnya. Melupakan hafalan al-Qur?an akan memberi dampak tersendiri bagi penghafalnya. Seperti yang telah dijelaskan dalam hadis Nabi bahwa ?sangat buruk bagi salah seorang mereka yang lupa terhadap sebuah ayat, bahkan dijadikan lupa dan selalu ingatlah al- Qur?an, sesungguhnya Ia mudah terlepas dari dada seseorang melebihi lepasnya unta?. Tidak hanya itu, terdapat juga hadis yang menjelaskan tentang dosa bagi penghafal al-Qur?an yang lupa dengan hafalannya. Dalam memaknai hadis tersebut, para santri memiliki pemahamannya sendiri. Penelitian ini berupa penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini mengenai pemahaman dan perilaku santri tahfiz Pondok Pesantren Nurussalam Putri dalam meninjau hadis penghafal al-Qur?an yang lupa dengan hafalannya. Dengan kajian living hadis, penulis berupaya mengaplikasikan penelitian ini dengan pendekatan fenomenologi Edmund Husserl, sebagai usaha untuk memahami sebuah realita yang ada, dengan membiarkan objek mengungkap kesadaran diri sepenuhnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara (interview), dokumentasi dan analisis data. Dari penelitian ini ditemukan hasil sebagai berikut; pertama, mayoritas santri mengetahui dan paham atas hadis tentang dosa bagi penghafal al-Quran yang lupa dengan hafalannya. Mereka memahami bahwa seorang penghafal al-Qur?an tidak akan mendapatkan dosa besar manakala ia selalu nderes. Akan menjadi dosa besar jika ia tidak pernah nderes karena malas dan merasa cerdas sehingga membuat ia mengulur-ngulur waktu untuk nderes. Kedua, usaha para santri dalam menjaga hafalan yaitu dengan istiqamah nderes. Untuk menghindari mudah lupa dan hilangnya hafalan, sebagian santri mencoba berusaha menjaga lisan dengan baik, menghindari makan makanan yang syubhat, menghindari maksiat dan senantiasa berdoa kepada Allah meminta pertolongan agar diberi kemudahan dalam menghafal, keistiqamahan dalam nderes dan murajaah al-Qur?an.Wallahu a?lam..} }