@phdthesis{digilib51720, month = {May}, title = {PEMBELAAN AL-ASQALANIY TERHADAP KITAB {\c S}HAHIH AL-BUKHARI DAN KONTRIBUSINYA PADA STUDI HADIS (Tinjauan Atas Kitab Tagl{\=i}q Al-Ta`liq)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18105050118 Ahmad Hadi}, year = {2022}, note = {Pembimbing : Asrul, M. Hum}, keywords = {Muallaq, Tagliq al-Ta`liq, Ibnu Hajar al-Asqalaniy}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51720/}, abstract = {Kritik terhadap kitab {\c S}ah{\=i}h al-Bukh{\=a}r{\=i} belakangan ini menjadi topik pembicaraan yang cukup menarik. Banyak dari ilmuwan hadis mengajukan kritik mereka terhadap kitab yang dianggap sebagai kitab paling sahih ini. Kritikan tersebut disampaikan melalui berbagai usaha, baik melalui karya berupa tulisan-tulisan maupun pemikiran. Di sisi lain terdapat juga ilmuan hadis yang melakukan pembelaan terhadap kebenaran atas kandungan dalam {\c S}ah{\=i}h al-Bukh{\=a}r{\=i}. salah satu ilmuan hadis yang melakukan pembelaan tersebut adalah Ibnu hajar al-Asqalaniy dalam karyanya Tagl{\=i}q al-Ta`L{\=i}q `Al{\=a} {\c S}ah{\=i}h Al-Bukh{\=a}r{\=i}. Secara spesifik kitab ini memuat hadis-hadis muallaq yang terkandung dalam {\c S}ah{\=i}h al-Bukh{\=a}r{\=i} untuk kemudian dijelaskan jalur periwayatannya oleh Ibnu hajar al-Asqalaniy. pembelaan yang dilakukan al-Asqalaniy adalah dengan menjelaskan jalur periwayatan yang tidak termuat pada hadis-hadis muallaq dalam {\c S}ah{\=i}h al-Bukh{\=a}r{\=i} untuk memberikan legitimasi bahwa hadis tersebut sah sesuai dengan kaidah kesahihan sanad hadis. Untuk melihat lebih jauh bagaimana metode yang digunakan al-Asqalaniy dalam menjelaskan hadis-hadis muallaq {\c S}ah{\=i}h al-Bukh{\=a}r{\=i}, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakan atau library research dikarenakan penelitian ini tergolong kedalam jenis penelitian kualitatif. Untuk sumber data primernya adalah objek kajian dari penelitian ini sendiri yaitu kitab Tagl{\=i}q al-Ta`L{\=i}q karya Ibnu Hajar al-Asqalaniy dan juga kitab {\c S}ah{\=i}h al-Bukh{\=a}r{\=i}. sedangkan sumber sekundernya adalah segala bentuk tulisan baik berupa buku, artikel, maupun hasil penelitian sebelumnya yang dirasa mendukung dan relevan dengan penelitian ini. Kumpulan data tersebut kemudian akan dianalisi dengan metode deskriptif-analitik yaitu dengan mendeskripsikan apa yang disampaikan al-Asqalaniy dalam kitabnya untuk kemudian dianalisis dengan memetakan metode-metode yang digunakan al-Asqalaniy dan juga implikasi dari adanya karya tersebut. Dari hasil analisis yang dilakukan, tercapai sebuah benang merah bahwa dalam menjelaskan hadis muallaq dalam {\c S}ah{\=i}h al-Bukh{\=a}r{\=i}, al-Asqalaniy menggunakan tiga metode yaitu menyampaikan bahwa riwayat tersebut merupakan pengulangan di bab lain, selain itu ia juga menjelaskannya melalui riwayat ulama? lain, serta menjelaskan hadis muallaq dengan riwayatnya sendiri. Sedangkan untuk implikasi dari adanya kitab Tagl{\=i}q al-Ta`L{\=i}q ini adalah memperkuat status kesahihan yang disematkan kepada {\c S}ah{\=i}h al-Bukh{\=a}r{\=i}. Kemudian memberikan pengecualian hukum terhadap hadis-hadis muallaq dalam {\c S}ah{\=i}h al-Bukh{\=a}r{\=i} yaitu tidak sepenuhnya dianggap sebagai hadis lemah. Selain kedua hal tersebut, kitab Tagl{\=i}q al-Ta`L{\=i}q juga memberikan dampak terhadap kritikan yang muncul belakangan, kritikan-kritikan yang muncul tidak ada yang menyasar pada hadis-hadis muallaq riwayat al-Bukhari.} }