@phdthesis{digilib51747, month = {January}, title = {SEJARAH KESENIAN SYARAFUL ANAM PADA MASYARAKAT SUKU REJANG DESA TABA TEMBILANG KABUPATEN BENGKULU UTARA, 1950-2000}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 16120007 Putra Jaya}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Prof. Dr. Dudung Abdurahman, M.Hum.}, keywords = {Sejarah, Kesenian Syaraful Anam, dan Nilai.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51747/}, abstract = {Kesenian Syaraful Anam merupakan kesenian Islam yang merupakan bagian dari budaya masyarakat suku Rejang Desa Taba Tembiang. Kesenian ini juga dikenal masyarakat dengan sebutan Bedeker, yang telah berkembang sejak tahun 1950, namun kemudian mengalami kemunduran popularitas saat mendekati tahun 2000. Hal tersebut karena adanya perbedaan sikap masyarakat pendukung antara generasi tua dan generasi muda. Pada hal dalam kesenian Syaraful Anam mengandung nilai-nilai yang perlu dilestarikan sebagai identitas budaya Islam bagi masyarakat suku Rejang. Fokus penelitian ini adalah tentang sejarah kesenian Syaraful Anam dari tahun 1950-2000. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi budaya yaitu pengumpulan data etnografi dan generalisasi untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar kebudayaan manusia. Teori yang digunakan untuk menganalis perubahan dan perkembangan sejarah kesenian Syaraful Anam, penelitian ini dianalisis dengan teori evolusi dari Herbert Spencer. Teori tersebut menjelaskan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Prinsip-prinsip dalam teori evolusi mengatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen menuju kelompok yang heterogen, baik sifat maupun susunannya.Kemudian metode penelitian ialah metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa, pertama, perkembangan kesenian Syaraful Anam di Desa Taba Tembilang, karena adanya fungsi bagi masyarakat yaitu sebagai media hiburan,fungsi solidaritas, pendidikan, dan keagamaan. Kedua, kemunduran popularitas kesenian Syaraful Anam disebabkan oleh adanya perubahan lingkungan alam dampak dari pembangunan Kota Arga Makmur tahun 1976, perubahan sosial-budaya, dan masuknya media hiburan modern ke Desa Taba Tembilang. Ketiga, kesenian Syaraful Anam mengandung nilai-nilai yang terdiri dari nilai estetis, nilai sosial, dan nilai keagamaan.} }