@phdthesis{digilib51784, month = {May}, title = {PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, ASSET GROWTH, DAN EARNING VARIABILITY TERHADAP RISIKO SISTEMATIS (BETA) SAHAM SYARIAH DENGAN INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI JII PERIODE 2016-2020)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18108030050 Ayu Himatun Nisa}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Muhfiatun S.E.I., M.E.I}, keywords = {Financial leverage (DFL), Asset growth, Earning variability, Inflasi, dan Beta saham.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51784/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh financial leverage, asset growth, dan earning variability terhadap risiko sistematis (beta) saham dengan inflasi sebagai variabel moderating. Sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari yahoo finance, situs resmi bank Indonesia, dan situs resmi perusahaan berupa laporan tahunan perusahaan. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam JII tahun 2016-2020. Alat uji yang digunakan adalah analisis regresi linear data panel dan moderated regression analysist. Pemilihan sampel dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian dengan uji t menunjukan bahwa financial leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap risiko sistematis (dibuktikan dengan nilai koefisien -0,356232 dan sig 0,0430). Asset growth memiliki hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap risiko sistematis (dibuktikan dengan nilai koefisien 0.310049 dan sig 0.0054). Earning variability memiliki hasil berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap risiko sistematis (dibuktikan dengan nilai koefisien 0.168155 dan sig 0.0662). Hasil penelitian dengan uji MRA menunjukan hasil M1 bahwa inflasi tidak dapat memoderasi hubungan financial leverage terhadap risiko sistematis (hal ini dibuktikan dengan nilai prob.0.0554). Hasil M2 menunjukan bahwa inflasi tidak dapat memodersi hubungan asset growth terhadap risiko sistematis (hal ini dibuktikan dengan nilai prob. 0.73379). Hasil M3 menunjukan inflasi memoderasi hubungan earning variability terhadap risiko sistematis ( (hal ini dibuktikan dengan nilai prob. 0.0292).} }