@mastersthesis{digilib51840, month = {August}, title = {KONSTRUKSIWACANA ETIKA-EKOLOGI DALAM PEMAKNAAN ILMIAH KIAMAT SUGRA TAFSIR ILMI KEMENAG}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 1520511026 M. Agus Muhtadi Bilhaq}, year = {2019}, note = {Pembimbing: Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., M.A.}, keywords = {Wacana, Kepentingan, Ekologi, Kiamat Sugra}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51840/}, abstract = {Kiamat {\d s}ugr{\=a} dalam pemaknaan konvensional didefinisikan sebagai kematian individu manusia. Selain itu, kiamat {\d s}ugr{\=a} juga diartikan sebagai alam barzakh (al-ma?{\=a}d al-awwal). Dengan demikian, pemaknaan konvensional kiamat {\d s}ugr{\=a} dipahami dalam domain teologis-metafisik. Berbeda dengan tafsir Kiamat dalam Perspektif al-Qur?an dan Sains, kiamat {\d s}ugr{\=a} justru dimaknai secara ilmiah bahkan dikaitkan dengan persoalan bencana ekologi. Pemaknaan semacam ini, selain berimplikasi pada perluasan makna kiamat {\d s}ugr{\=a}, juga berpotensi membentuk wacana etis pemeliharaan kelestarian lingkungan (etis-ekologis). Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dalam rangka menjawab pertanyaan ihwal adanya kepentingan berupa wacana etika-ekologi dalam tafsir, bagaimana kepentingan tersebut direpresentasikan melalui strategi wacana pemaknaan ilmiah kiamat {\d s}ugr{\=a}, serta bagaimana proses produksi dan penyebaran wacana tersebut. Penelitian ini merupakan kajian pustaka dengan objek kajian tafsir Kiamat dalam Perspektif al-Qur?an dan Sains yang disusun dan dipublikasikan oleh Kemenag. Pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri bentuk-bentuk penafsiran ilmiah kiamat {\d s}ugr{\=a} yang dikaitkan dengan persoalan ekologi untuk kemudian dianalisis menggunakan teori anlisis wacana kritis Teun A. Van Dijk, meliputi analisis wacana, analisis kognisi sosial, dan analisis sosial. Analisis sturuktur wacana digunakan untuk melihat bagaimana tafsiran kiamat {\d s}ugr{\=a} yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan hidup ditampilkan dalam tafsir. Analisis kognisi sosial digunakan untuk menelusuri kognisi tim penyusun tafsir, yang pada saat bersamaan juga dipengaruhi oleh kognisi sosial. Sementara analisis sosial digunakan untuk melihat bagaimana kepentingan berupa wacana etika-ekologi diproduksi dan disebarkan melalui wacana tafsir. Berdasarkan analisis struktur wacana; analisis makrostruktur, superstruktur, dan mikrostruktur, wacana pemaknaan ilmiah kiamat {\d s}ugr{\=a} yang dikaitkan dengan kerusakan ekologi ditampilkan secara dominan, bahkan pemaknaan konvensional kiamat {\d s}ugr{\=a} sama sekali tidak mendapat porsi pembahasan. Dari segi topik, skema, latar, detail, leksikon, koherensi, dan grafis, kesemuanya menekankan pemaknaan yang menautkan kerusakan lingkungan seperti deforestasi, tanah longsor, banjir, dan global warming, dengan kiamat {\d s}ugr{\=a}. Selain itu, dalam beberapa kesempatan, tafsir juga menyertakan beberapa bencana lingkungan yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan analisis kognisi sosial, kognisi individu masing-masing anggota tim penyusun bersifat idiosinkratik. Namun, kesatuan pikiran tim penyusun dalam menafsirkan kiamat {\d s}ugr{\=a} tidak lepas dari kognisi sosial kelompok (pemerintah), terlebih hampir seluruh anggota tim penyusun merupakan bagian dari komunitas pemerintah. Terakhir, melalui analisis sosial, dapat dilihat bagaimana produksi wacana etis-ekologis dalam pemaknaan ilmiah kiamat {\d s}ugr{\=a} melibatkan praktik kuasa berupa kontrol pengetahuan pemilihan wacana dominan serta penggunaan bahasa persuasif oleh tim penyusun tafsir. Selain itu, penguasaan akses terhadap media turut memudahkan produksi dan penyebaran wacana tersebut kepada khalayak umum.} }