@mastersthesis{digilib52087, month = {July}, title = {PEMIKIRAN TASAWUF KH. MUHAMMAD SHALEH AL-SAMARANI (KAJIAN ATAS KITAB HAZA AL-KITAB MATNU AL-HIKAM)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 1620510070 Akhmad Luthfi Aziz}, year = {2018}, note = {Pembimbing: Dr. H. Syaifan Nur. M.A.}, keywords = {Tasawuf, Ha{\.z}a Al-Kitab Matnu Al-{\d H}ikam, KH. Muhammad Shaleh, Komunitas Pecinta Kyai Shaleh Darat}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52087/}, abstract = {Tesis ini berjudul ?Pemikiran Tasawuf KH. Muhammad Shaleh al-Samarani (Kajian Atas Kitab Ha{\.z}a Al-Kitab Matnu Al-{\d H}ikam)?. Peneliti memilih tema atau topik penelitian ini dengan alasan sebagai berikut: Pertama, dalam prespektif sejarah abad ke-19 hingga awal abad ke-20 Nusantara masih berada di bawah kekangan kolonialisme Belanda sehingga banyak muncul gerakan-gerakan perlawanan baik secara perang senjata, ekonomi maupun politik. Semangat perlawanan ini tampak dalam sosok KH. Muhammad Shaleh al-Samarani. Namun, bedanya semangat perlawanan tersebut hidup dalam kitab-kitabnya dengan balutan tasawuf. Kedua, dari sudut pandang sosial-budaya masyarakat Jawa pada masa itu yang sangat terpengaruh dengan konsep emanasi Ibnu ?Arabi yang menemukan bentuknya dalam mistisme Jawa dalam bentuk Manunggaling Kawula Gusti. Yang kemudian direspon oleh KH. Muhammad Shaleh dengan ajaran sufistiknya guna mencegah masyarakat Jawa terjebak dalam praktek ritual yang cenderung mengarahkan kepada kemusyirikan. Ketiga, dari sudut pandang audien yang secara khusus tertulis dalam kitab tasawufnya yaitu Ha{\.z}a Al-Kitab Matnu Al-{\d H}ikam ditujukan untuk orang-orang awam. Seperti diketahui, menjelaskan tasawuf bukanlah perkara mudah, apa lagi menyasar secara khusus kalangan masyarakat awam. Oleh karena itu kajian terhadap pemikiran tasawuf KH. Muhammad Shaleh al-Samarani menjadi menarik untuk dikaji lebih dalam. Untuk menjawab rumusan masalah, peneliti menggunakan teori Altheide yaitu analisis isi kualitatif atau Ethnographic Content Analysis (ECA). Teori ini memadukan analisis isi objektif dengan observasi partisipan. Artinya peneliti dapat memadukan analisis isi dengan observasi dengan material-material seperti dokumentasi atau bahkan wawancara. Teori ini digunakan penulis untuk menganalisa isi atau konten dari informasi yang tertulis dan tercetak dari sebuah media. Media dalam penelitian ini adalah kitab Ha{\.z}a Al-Kitab Matnu Al-{\d H}ikam. Sedangkan jenis penelitian ini adalah library research. Ditinjau dari segi sifatnya, penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat deskriptif-analitis. Penulis menyimpulkan bahwa pemikiran KH. Muhammad Shaleh al-Samarani dilatarbelakangi oleh kondisi sosial-historis ketika beliau hidup yang penuh dengan tekanan kolonialisme Belanda hal ini dapat diamati melalui karyakaryanyayang tersebar di berbagai penjuru daerah bahkan sedikit karyanya yang dicetak di tanah airnya. Di sisi lain tekanan zamannya menuntun beliau untuk menggunakan bahasa jawa dengan huruf arab pegon dalam menuliskan seluruh kitab-kitabnya. Selain itu, pengaruh guru-gurunya yang sebagian besar beraliran sunni (ahlussunnah wal jama?ah) dan bermadzhab syafi?i tampak dengan jelas dalam setiap karya yang dihasilkan oleh KH. Muhammad Shaleh al-Samarani. Sehingga, kecenderungan pemikiran fiqihnya adalah fiqih syafi?iyyah dan di bidang tasawufnya bercorak tasawuf sunni-amali seperti Ha{\.z}a Al-Kitab Matnu Al- {\d H}ikam.} }