relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52096/
title: HARMONI MASYARAKAT ISLAM DAN HINDU DI LOMBOK  (STUDI KASUS DI DESA LINGSAR, KECAMATAN LINGSAR, KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT)
creator: Ahmad Khaerul Kholidi, NIM.: 1620510062
subject: Moderasi Beragama
subject: Toleransi
description: Di tengah maraknya sikap-sikap intoleransi khususnya di suku sasak  Lombok, Nusa Tenggara Barat, Agama Islam dan Hindu hadir sebagai sebuah  agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Masyarakat Islam dan Hindu  di Lingsar mampu membenteng dan membentuk keharmonisan bahkan menjadi  kiblat bagi agama-agama di luar desa Lingsar yang masih membentuk kerukunan  antar kedua komunitas agama Islam dan Hindu. Desa Lingsar hidup dua  komunitas agama Islam dan Hindu yang berbeda namun dalam kehidupan  kesehariannya mereka mampu menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis.  Dengan demikian Desa Lingsar patut dijadikan sebagai desa yang memelihara  sikap toleransi dalam beragama. Keharmonisan di Desa Lingsar nampak paling  tidak ada dua hal: pertama, dari pola relasi antar umat beragama dalam lingkungan  keluarga. Kedua, realitas kerukunan tercermin dalam lingkungan sosial  masyarakat. Masyarakat Lingsar aktif terlibat dalam berbagai aktivitas sosial  maupun keagamaan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kerjasama dan  kebersamaan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsep Harmoni pada  masyarakat Islam dan Hindu di Desa Lingsar, Kecamatan Linsar, Kabupaten  Lombok Barat, NTB. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan  pendekatan sosiologis dengan menggunakan teori Pierre Felix Bourdieu tentang  Habitus. Adapun metode penelitan ini adalah observasi, wawancara, dan  dokumentasi. Rumusan masalah dalam penelitan ini adalah: Bagaimana Proses  Sosial yang membentuk Harmoni Masyarakat Islam dan Hindu di Desa Lingsar?,  Bagaimana Pola Interaksi Sosial Masyarakat Islam dan Hindu di Desa Lingsar?.  Budaya lokal dan agama mampu membentuk masyarakat yang harmonis,  tidak lain dapat terciptanya banyak ruang toleransi yang bernuansa agama dan  ruang bernuansa budaya lokal. Raung-ruang tersebut memberikan sumbangan  terbesar dalam membentuk masyarakat yang harmonis. Dikatakan demikian  karena: pertama, ruang-ruang tersebut menjadi titik temu kedua agama  masyarakat Islam dan Hindu yang berlatar belakang ras, suku, sosial, agama,  idiologi, dan politik. Kedua, nilai-nilai lokal atau disebut juga kearifan lokal dapat  juga sebagai fungsi norma-norma sosial di masyarakat untuk mengatur sikap dan  perilaku masyarakat. Ketiga, ruang toleransi bernuansa agama dan budaya juga  memilki fungsi sebagai pengontrol sosial dari setiap komunitas agama. Keempat,  budaya dapat berfungsi sebagai penjamin anggota pendukung kebudayaan yang  sudah ada di Desa Lingsar.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang menjadi  Harmoni masyarakat Islam dan Hindu adalah pertama, tertanamnya saling  menghargai. Kedua, budaya lokal dari setiap permasalahan yang ada di desa  Lingsar kedua agama ini selalu berkaca terhadap aturan-aturan adat atau hukum  yang sudah disepakati oleh kedua agama baik itu agama Islam dan Hindu.  Sehingga, di desa Lingsar keharmonisan antar kedua agama Islam dan Hindu  menjadi masyarakat yang intoleran.
date: 2018-07-02
type: Thesis
type: NonPeerReviewed
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52096/1/1DOWAA~N.PDF
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52096/2/1VOBUP~7.PDF
identifier:   Ahmad Khaerul Kholidi, NIM.: 1620510062  (2018) HARMONI MASYARAKAT ISLAM DAN HINDU DI LOMBOK (STUDI KASUS DI DESA LINGSAR, KECAMATAN LINGSAR, KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT).  Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.