@mastersthesis{digilib52098, month = {July}, title = {PEMAKNAAN AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR DALAM AL-QUR?AN MENURUT PERSPEKTIF HABA`IB DI PONTIANAK KALIMANTAN BARAT}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.:1620510013 Taufik Akbar,S.Th.I}, year = {2018}, note = {Pembimbing: Ahmad Rafiq, M.Ag., M.A., Ph.D}, keywords = {Amar Makruf Nahi Mungkar, Gerakan Masyarakat, Komunitas {\d H}aba`ib}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52098/}, abstract = {Tesis ini berangkat dari dua isu, yaitu pertama, pergeseran orientasi dakwah Islam secara damai yang dibawa oleh komunitas {\d h}ab{\=a}`ib. Kedua, dokrin amar makruf nahi mungkar yang kerap digunakan untuk melegitimasi tindakan represif atas nama agama. Berangkat dari kedua isu tersebut, penelitian tesis ini mencoba memahami interpretasi amar makruf nahi mungkar dalam perspektif {\d h}ab{\=a}`ib yang ada di Pontianak yang disampaikan oleh mereka dalam ruang tafsir oral. Tafsir oral dalam konteks penelitian ini didasari pada gagasan Gork{\"e} yang menawarkan ruang alternatif penelitian tafsir, salah satunya adalah ruang tafsir oral (oral exegesis). Berdasarkan uraian di atas, tesis ini mencoba untuk menjawab rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana pola resepsi komunitas {\d h}ab{\=a}`ib di Kota Pontianak terhadap amar makruf nahi mungkar dalam al-Qur?an dalam ruang tafsir oral? 2) Bagaimana tipologi fungsi al-Qur?an dalam resepsi komunitas {\d h}ab{\=a}`ib di Kota Pontianak terhadap amar makruf nahi mungkar dalam al-Qur?an tersebut? Penelitian ini menggunakan teori resepsi eksegesis yang terjadi dalam ruang tafsir oral dengan melihat pada dua hal, yaitu faktor-faktor kelisanan yang meliputi penutur, lawan tutur, isi tuturan dan konteks tuturan; dan juga karakteristik tradisi lisan. Selain itu, penelitian ini juga akan didukung oleh teori fungsi al-Qur?an berupa fungsi informatif dan perfomatif dalam melihat hasil resepsi tersebut. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa: 1) resepsi eksegesis {\d h}ab{\=a}`ib dalam pemaknaan amar makruf nahi mungkar dalam al-Qur?an dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu interpretasi yang membicarakan teks al-Qur?an yang secara spesifik mengandung diksi amar makruf nahi mungkar dan interpretasi terhadap ayat al-Qur?an yang tidak secara spesifik memuat diksi amar makruf nahi mungkar. Resepsi eksegesis {\d h}ab{\=a}`ib dalam menguraikan amar makruf nahi mungkar dalam al-Qur?an tersebut juga didukung oleh dalil-dalil yang bersumber pada hadis dan statemen ulama yang berasal dari kitab-kitab klasik. Kasus kemungkaran yang menjadi perhatian mereka meliputi isu pemimpin Muslim dan non-Muslim, kriminalisasi dan penghinaan terhadap ulama, dan terakhir kasus LGBT. Selain itu, faktor kelisanan dan karakteristik tradisi lisan memberikan pengaruh secara signifikan terhadap produk interpretasi amar makruf nahi mungkar dalam persepektif mereka sehingga produk penafsiran mereka mengalami perbedaan dengan produk tafsir dalam literatur kitab tafsir. Berikutnya, resepsi {\d h}ab{\=a}`ib tersebut menunjukkan adanya pola yang sama dengan FPI dalam mentrasmisikan amar makruf nahi mungkar. Terakhir, tiga kemungkaran di atas ada yang berimplikasi pada aksi-aksi praksis dan ada pula yang tidak berimplikasi pada aksiaksi praksis. 2) resepsi eksegesis {\d h}ab{\=a}`ib setempat dalam tema tersebut dapat dilihat dari sudut pandang fungsi al-Qur?an yang mencakup dua dimensi, yaitu dimensi informatif dan performatif. Dimensi informatif meliputi dalil-dalil al- Qur?an dan hadis yang dijadikan sebagai informasi dalam menjelaskan amar makruf nahi mungkar, sedangkan dimensi performatif dapat dilihat dari resepsi eksegesis mereka dalam menjelaskan amar makruf nahi mungkar di luar teks al- Qur?an maupun hadis dalam aksi-aksi praksis di lapangan.} }