%A NIM. 05530032 ILAYYA ZIDTA RIYYA %O Pembimbing: Drs.H. Muhammad Yusuf, M.Ag. %T PENIUPAN RUH PADA JANIN Studi Komparasi antara Tafsir Ruh al Ma'ani Karya al Alusi dan al Jawahir fi Tafsir al Qur'an al Karim Karya Tantawi Jauhari %X ABSTRAK Manusia merupakan ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan dengan ciptaan-ciptaan yang lainnya. Proses penciptaannya-pun berbeda dengan proses penciptaan makhluk yang lain. Dalam menciptakan manusia, Allah SWT menjelaskan melalui firman-Nya dalam al-Qur'an bahwa penciptaan manusia mempunyai tiga fase/tahap penciptaan. Fase-fase tersebut antara lain: berawal dari tanah, kemudian tahap penyempurnaan dan yang terakhir adalah peniupan ruh. Dari ketiga fase tersebut, fase yang terakhir merupakan fase yang paling penting. Karena dengan adanya ruh yang ditiupkan kedalam ciptaan yang berupa janin tersebut membuat manusia dapat hidup, bergerak dan merasakan kehidupan itu sendiri. Di dalam al-Qur'an terkandung ayat-ayat yang menjelaskan tentang kauniyah (kealaman), termasuk peniupan ruh yang menjadi salah satu proses penciptaan manusia. Namun terkadang penjelasan yang ada bersifat universal, sehingga untuk memahami ayat-ayat tersebut dibutuhkan pemahaman dan intelektualitas yang tinggi dari pengkaji itu sendiri atau para mufasir terdahulu. Untuk itu dalam penelitian ini, penulis mencoba menelusuri bagaimana penafsiran mufasir tentang peniupan ruh dengan membatasi pembahasan dari dua sudut pandang kitab tafsir. Kemudian mengkomparasikan kedua sudut pandang tersebut. Kitab tafsir yang penulis pakai dalam meneliti skripsi ini adalah Ruh al-Ma'ani karya al-Alusi (L. 14 Sya'ban 1217 H/ 1802 M, W. 25 Zulhijjah 1270 H/1865 M) dan tafsir al-Jawahir fi Tafsir al-Qur'an al-Karim karya Tantawi Jauhari L.1287 H/ 1870 M), kedua tafsir tersebut hidup dalam kurun waktu yang berbeda. Namun tidak banyak perbedaan penafsiran yang dikemukakan di dalamnya. Kedua tafsir tersebut, menggunakan metode dan sumber yang sama, yaitu metode tahlili yang bersumber pada hadis (ma'sur) dan akal (ra'y). Namun corak yang digunakan berbeda, Ruh al-Ma'ani yang dikenal sebagai tafsir klasik menggunakan corak sufi-isyari. Sedangkan tafsir al-Jawahir fi Tafsir al-Qur'an al-Karim termasuk tafsir modern yang bercorak 'ilmi. Dalam tafsir Ruh al-Ma'ani dan al-Jawahir fi Tafsir al-Qur'an al-Karim, ruh memiliki beberapa makna. Namun ketika ruh tersebut digabungkan dengan konteks ayat yang menjelaskan tentang peniupan ruh, kedua mufasir sepakat mengartikannya sebagai sesuatu yang memberikan kehidupan kepada ciptaan atau janin. Di dalam kedua tafsir yang penulis kaji, walaupun berbeda kurun waktu dan corak penafsirannya, tidak membuat penafsiran yang dikemukakan berbeda pula, terutama tentang peniupan ruh. Keduanya mempunyai banyak persamaan. Persamaan tersebut adalah bahwa peniupan ruh yang dimaksud dalam al-Qur'an mempunyai arti majazi, bukan hakiki. Karena peniupan ruh tersebut merupakan tamsil (perumpamaan) bagi teralirnya kehidupan bagi ciptaan atau janin. Peniupan ruh dalam al-Qur'an diklasifikasikan menjadi dua, yaitu peniupan ruh pada penciptaan Adam AS dan peniupan ruh pada keturunan Adam AS, yang digambarkan dalam kisah Maryam AS ketika mengandung janinnya. sedangkan perbedaannya hanya terletak pada perbedaan corak penafsiran dan ayat yang ditafsirkan saja. div %K Ruh %D 2011 %I UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib5213