TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Afdawaiza, S.Ag., M.Ag. ID - digilib52162 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52162/ A1 - Muhammmad Fahrizal, NIM.: 13530015 Y1 - 2018/02/23/ N2 - Qarun merupakan salah satu dari tiga tokoh selain Fir?aun dan Haman yang mementang nabi Musa. Qarun dihacurkan karena terlalu membanggakan diri atau sombong dengan harta yang ia miliki. Masa sekarang, harta telah menjadi tujuan utama hidup. Orang-orang berlomba-lomba mendapatkan harta baik dengan cara korupsi, mencuri, menipu dan lain sebagainya. Agama pun tak luput menjadi sarana untuk mendapatkan harta, seolah orang-orang tidak pernah mendengar tentang Qarun yang dihancurkan oleh harta yang mengakibatkan kesombongan dirinya. Kitab Tafsi>r Ja>mi? al-Baya>n ?an Ta?wi>l A>yi al-Qur?a>n karya al-T{abari digunakan dalam penelitian ini karena kitab tafsir ini merupakan salah satu kitab tafsir yang dalam penafsiranya selain mengemukakan pendapat al-T}abari juga mengutip berbagai riwayat. Al-T{abari megutip riwayat-riawayat yang memberikan informasi yang tidak dimuat dalam kitab tafsir era pertengahan dan modern kontemporer. Untuk itu sekiranya perlu mengetahui bagaimana penafsiran al-T{abari tehadap ayat-ayat tentang kisah Qarun dalam kitab tafsirnya dan informasi apa saja yang didapat dari penafsiran al-T{abari, serta apa saja pelajaran yang dapat diambil dari kisah Qarun dalam konteks masa kini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tematik tokoh. Metode tematik tokoh menurut Abdul Mustaqim adalah kajian tematik yang dilakukan melalui tokoh, bisa berupa konsep-konsep tokoh tertentu dalam al-Qur?an, bisa juga meneliti peran atau pun pesan moral dari tokoh-tokoh yang disebut dalam al-Qur?an seperti pada ayat-ayat kisah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam kisah Qarun terdapat beberapa pelajaran, yaitu seperti kehati-hatian dalam memandang harta karena penyebab utama sifat sombong Qarun adalah harta, Qarun telah dibutakan oleh harta. Qarun beranggapan bahwa hartanya ia dapatkan semata usahanya sendiri, ia melupakan Allah sebagai pemberi nikmat. Dan nasihat Bani Israil terhadap Qarun tentang untuk tidak memusuhi harta dan tidak menghindarinya, tetapi memanfaatkan, dan menikmati harta dalam batasan syari'at. Bahkan dianjurkan untuk memanfaatkan nikmat Allah dalam kehidupan dunia. Pemanfaatan harta secara baik dinilai sebagai ibadah. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Kisah dalam Al-Qur?an KW - Kisah Qarun KW - Tafsir Jami' al-Bayan ?an Ta?wil Ayi al-Qur?an M1 - skripsi TI - KISAH QARUN PRESPEKTIF TAFSIR JAMI? ALBAYA N ?AN TA?WIL AYI AL-QUR?AN KARYA ALT ABARI AV - restricted EP - 108 ER -