@phdthesis{digilib52398, month = {June}, title = {AL SAYTARAH FI AL RIWAYAH "RIFA'AT" LI NAJIB MAHFUD (DIRASAH TAHLILIYYAH IJTIMA'IYYAH LI ANTONIO GRAMSCI)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 09110017 Fu'ad Iskandar}, year = {2014}, note = {Pembimbing: Yulia Nasrul Latifi, S.Ag., M.Hum}, keywords = {Najib Mahfudz, Novel ?Rifa?at?, Sosiologi Hegemoni Gramsci.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52398/}, abstract = {Skripsi yang berjudul ?Hegemoni dalam novel ?Rifa?at? karya Najib Mahfudz: analisis sosiologi Antonio Gramsci? ini mengkaji tentang hegemoni yang terdapat dalam novel ?Rifa?at? dengan menggunakan teori sosiologi hegemoni Gramsci. Peneliti tertarik mengkaji novel ini karena karya tersebut bertemakan kekuasaan yang sarat akan terjadinya sebuah hegemoni. Hegemoni tersebut dapat menunjukkan makna yang ?sesungguhnya? dari sebuah karya sastra. Teori hegemoni Gramsci memberikan perhatian terhadap proses pemaknaan yang didominasi oleh praktik otoritatif. Dalam analisis Gramsci, hegemoni dipahami sebagai ide yang mendukung kekuasaan kelompok sosial tertentu. Gramsci menganggap dunia gagasan sebagai kekuatan material yang berfungsi mengorganisasikan massa manusia, puncak dari gagasan itulah Gramsci menyebutnya sebagai hegemoni. Analisis hegemenoni Gramsnci dimulai dengan menjelaskan formasi ideologi-ideologi yang terdapat dalam Novel ?Rifa?at? untuk kemudian dinegosiasikan hingga menghasilkan adanya sebuah konsensus. Dalam prosesnya peneliti menemukan tiga belas ideologi yang terdapat dalam dua puluh tujuh tokoh yang berbeda dalam novel ?Rifa?at? ini. ideologi-ideologi tersebut adalah: feodalisme, fasisme, otoritarianisme, demokrasi, humanisme, patriotisme, nasionalisme, sosialisme, liberalisme, materialisme, hedonisme, teisme dan anarkisme. Ideologi-ideologi yang bermacam-macam, berurutan, tampak berlawanan, namun tetap saling berhubungan tersebut saling bernegosiasi sehingga menimbulkan sebuah konsensus, sebuah ideologi yang menjadi penawar dari racun hegemoni ?Jin Ifrit? yang menguasai tiap kepala dukuh dan masyarakatnya. Ideologi konsensus yang diusung ?Rifa?at? guna menyelamatkan penduduk dukuh yang tersubordinasi dan mengembalikan kampung Jabalawi yang tentram ini, kemudian diketahui, adalah humanisme} }