eprintid: 52424
rev_number: 11
eprint_status: archive
userid: 12460
dir: disk0/00/05/24/24
datestamp: 2022-08-04 01:43:34
lastmod: 2022-08-04 01:43:34
status_changed: 2022-08-04 01:43:34
type: thesis
metadata_visibility: show
contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id
creators_name: Syamsul Rahmi, NIM.: 08120023
title: PONDOK PESANTREN RASYIDIYAH KHALIDIYAH
AMUNTAI KALIMANTAN SELATAN
PADA MASA JEPANG 1942-1945
ispublished: pub
subjects: pon_pes
subjects: si
divisions: jur_spi
full_text_status: restricted
keywords: Rakyat Amuntai, Masa Jepang, Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah
note: Pembimbing: Drs. H. Maman Abdul Malik Sya‟roni, M.S
abstract: Secara historis Lembaga Pendidikan Islam (LPI) tertua yang ada di
Indonesia adalah pesantren. Terlepas dari pengaruh Hindu-Budha atau Arab,
pesantren merupakan produk interaksi dan akulturasi Islam dengan budaya lokal
dalam konteks budaya asli. Pesantren saat itu masih dalam bentuk sederhana,
salafiyah, dan non-klasikal. Lalu, dengan diperkenalkannya sekolah dalam bentuk
klasikal oleh pemerintah Belanda, muncullah madrasah sebagai counter institution
yang tidak hanya memuat pelajaran agama, tetapi juga pelajaran umum
sebagaimana yang dikembangkan oleh berbagai Ormas Islam saat itu.
Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah (Rakha) Amuntai Kalimantan Selatan
berdiri sejak tahun 1922 tepatnya tanggal 13 Oktober oleh K. H. Abdurrasyid.
Pada tanggal 8 Desember 1942 saat Jepang menguasai Amuntai, Jepang pada
waktu itu menggunakan kekuasaannya, seluruh partai dan organisasi masa
dibubarkan, bahkan nama pondok pesantren yang sebelumnya bernama Ma‟had
Rasyidiyah harus diganti memakai bahasa Jepang “Kai Kjo Gakko‟. Disini dapat
dilihat bahwa Jepang sudah ikut campur tangan terhadap eksistensi pesantren.
Dengan melihat permasalahan tersebut dan juga karena pesantren Rakha
merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Amuntai, sampai saat
ini tetap eksis di tengah pendidikan yang bersifat umum, maka pesantren Rakha
sangat menarik untuk dikaji lebih jauh melalui penulisan. Adapun permasalahan
utama dalam penulisan ini adalah bagaimana kondisi Pesantren Rasyidiyah
Khalidiyah pada masa Jepang, dan kontribusinya dalam perkembangan
masyarakat.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teorinya Max Weber yaitu
teori kepemimpinan berdasarkan otoritas yang disandangnya, yaitu: (1) otoritas
karismatis, yaitu berdasarkan pengaruh dan kewibawaan pribadi; (2) otoritas
tradisional, yaitu yang dimiliki berdasarkan pewarisan atau turun-temurun; (3)
otoritas legal rasional, yaitu yang dimiliki berdasarkan jabatan serta
kemampuannya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan politis. Pendekatan
sosiologis yang menyoroti segi-segi sosial dari peristiwa yang dikaji. Sedangkan
pendekatan politis yang menyoroti tentang jalannya sejarah yang ditentukan oleh
kejadian politik, perang, diplomatis, dan tindakan tokoh-tokoh politik. Metode
yang digunakan adalah metode sejarah yang bertumpu pada empat langkah
kegiatan: heuristik, verifikasi (kritik sumber), interpretasi (penafsiran), dan
historiografi.
date: 2013-06-20
date_type: published
pages: 94
institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
thesis_type: skripsi
thesis_name: other
citation:   Syamsul Rahmi, NIM.: 08120023  (2013) PONDOK PESANTREN RASYIDIYAH KHALIDIYAH AMUNTAI KALIMANTAN SELATAN PADA MASA JEPANG 1942-1945.  Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.   
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52424/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA%C2%B7.pdf
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52424/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf