@phdthesis{digilib52428, month = {July}, title = {ISLAM DAN POLITIK DI INDONESIA: TELAAH TERHADAP PEMIKIRAN POLITIK ISLAM DELIAR NOER}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 09120013 Jumhur}, year = {2013}, note = {Pembimbing: Drs. Badrun Alaena. M. Si}, keywords = {Politik, Masa Orde Baru, Masa Orde Baru, Masa Reformasi, Deliar Noer}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52428/}, abstract = {Deliar Noer (1926-2008) merupakan sosok intelektual Islam yang tidak bisa dilepaskan dari pertautan Islam dan kenegaraan. Selain pernah menjabat sebagai ketua umum HMI (1952-1953). Pada masa awal orde baru ia juga terlibat dalam proses pendirian PDII (Partai Demokrasi Islam Indonesia). Di era reformasi ia juga menjabat sebagai ketua umum PUI (Partai Umat Islam) yang berhaluan Islam. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penelitian ini berupaya untuk mencoba mengkaji lebih mendalam tentang Islam dan politik di Indonesia dalam pandangan atau persfektif Deliar Noer? Kerangka teoritik yang dipakai dalam penelitian ini adalah tiga pandangan tentang Islam dan negara yang meliput: pandangan organik (kesatuan organik Islam dan negara), paradigma sekuleristik (Islam harus dipisahkan dari kehidupan negara) dan paradigma substantif (tidak sistem politik yang Islam, tetapi terdapat etika dan moralitas politik dam Islam). Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yang obyek penelitiannya adalah pemikiran tokoh, dalam hal ini pemikiran Deliar Noer tentang Islam dan politik di Indonesia. Sedangkan sifat penelitian yang digunakan adalah analisis diskriptif analitik. Dengan menggunakan pendekatan normatif-historis. Dalam pemikiran Deliar Noer, Islam merupakan suatu agama yang serba lengkap sehingga antara Islam dan keindonesiaan harus terjalin sintesis. Namun bentuk negara Islam masih bersifat fleksibel, asal tidak bertentangan dengan ajaran Islam serta relevan dengan kondisi suatu bangsa. Diskursus hubungan Islam dan politik di Indonesia adalah sebuah jelajah akdemik yang tidak pernah berujung. Pola perpolitikan di masa kemerdekaan banyak di tandai dengan ketegangan antara pihak Belanda dan bangsa Indonesia. Kemudian pada masamasa Orde Baru, Orde Lama , dan Orde Reformasi banyak juga di tandai dengan ketegangan politik yang memancing permusuhan antara mayarakat yang satu dengan masyarakat yang lain hingga akhirnya banyak yang menjadi korban. Dalam penelitian saya juga banyak menemukan tulisan terkait dengan pemikiran Deliar Noer tentang bagaimana perpolitikan yang banyak di warnai oleh ketegangan antara penguasa dengan masyarakat. Dalam tulisan ini penulis mencoba serta menggali informasi tentang politik yang seharusnya di praktekkan dalam suatu tatanan masyarakat hal ini sesuai dengan pemikiran Deliar Noer yang sedikit banyak di kontekskan sesuai dengan nilai-nilai Islam dan prinsip dalam berbangsa dan bernegara. Jelas dalam melaksanakan roda pemerintahan menurutnya harus melihat serta menyesuaikan dengan prinsip-prinsip yang sudah ada.} }