TY - RPRT CY - Yogyakarta ID - digilib52480 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52480/ A1 - IBI SATIBI, - Y1 - 2017/// N2 - Penelitian ini mengaji fikih multikultural dalam Kitab Suryangalam di Kesultanan Demak Abad ke-16 M. Permasalahan pokok penelitian ini adalah (1) Mengapa Kesultanan Demak melakukan penyusunan naskah kitab Suryangalam dan dijadikan kitab perundang-undangan? dan (2) Bagaimana pemikiran hukum Islam fikih multikulturalisme dalam kitab Suryanglam?. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dan content analysis. Content analysis digunakan dalam rangka menelusuri pemikiran hukum Islam dan fikih multikultural dalam kitab Suryangalam. Penelitian ini menggunakan teori ikih multikultural, teori ?urf/adat, dan keberlangsungan sejarah. Beberapa temuan dalam penelitian ini, yaitu pertama, penyusunan naskah kitab ini dilakukan pada masa Sultan Raden Fatah memerintah kerajaan ini. Penulisan kitab ini diduga dilakukan oleh sebuah tim penulisan naskah kitab, di mana Raden Trenggono menjadi bagian dari tim ini. Kehadirannya di kesultanan Demak ini sebagai tuntutan untuk memenuhi kelembagaan peradilan dalam rangka penegakkan hukum. Kedua, produk-produk pemikiran hukum Islam dalam kitab Suryangalam dapat dijumpai dalam tiga tema yaitu normativitas keislaman, nilai filosofis hukum dan fikih aflikatif, setidaknya diperoleh pengetahuan tentang warna keislaman dalam kitab tersebut. Ciri khas kitab adat ini yang mengelaborasi wacana hukum Islam pada zamannya memperlihatkan dialektika yang tengah berlangsung antara hukum adat dengan hukum agama Islam. Dalam konteks kitab ini pada dasarnya menjelaskan ajaran-ajaran Islam dengan media bahasa Jawa dan aksara Arab. Melalui pendekatan lokal ini, penjelasan mengenai ajaran Islam dalam bidang tauhid, tasawuf dan fikih bisa diterima masyarakat Demak. Ketiga, fikih multikultural dalam kitab Suryangalam pada dasarnya mengapresiasi berbagai tradisi hukum yang menjadi sumber-sumber penyusunan naskah Suryangalam. Kepentingan hukum Islam dalam kitab hukum adat Suryangalam secara teknis dapat memperlihatkan identitas keislaman dalam bentuknya yang formal dan positif di satu sisi. Pada sisi lain, wajah substantif hukum Islam juga tak luput dari proses Islamisasi hukum terhadap hukumhukum yang berlaku di Jawa.Potret ini semakin meletakkan kitab Suryangalam sebagai hukum tertulis yang bersifat eklektik yang bersumberkan dari banyak tradisi hukum, seperti Kutaramanawa, Undang-undang Mataram dan hukum Jawa lainnya. Dalam banyak hal, unsur-unsur Islam telah menyesuaikan diri dengan tradisi Jawa lama yang sebagian mendapat pengaruh dari Budha-Hindu. Potret Islamisasi dalam kitab Suryangalam ini menunjukan bahwa keberhasilan pengislaman terletak pada kelonggaran-kelonggaran yang diberikannya kepada adat lama. PB - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga KW - Suryangalam KW - Fikih Multikultural KW - Hukum Adat dan Hukum Islam M1 - project_report TI - FIKIH MULTIKULTURAL STUDI TENTANG PEMIKIRAN HUKUM ISLAM DALAM SERAT KUNTHARA RAJANITI SURYANGALAM DI KESULTANAN DEMAK ABAD KE-16 M. AV - public EP - 167 ER -