@phdthesis{digilib52530, title = {RESPONS ISLAM LITERAL TERHADAP PERKEMBANGAN PEMIKIRAN ISLAM LIBERAL DI INDONESIA (1990-2003)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 00120010 Sholikodin Zuhri}, year = {2004}, note = {Pembimbing : Drs. Sujadi, M.A}, keywords = {Islam Liberal di Indonesia}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52530/}, abstract = {Islam Liberal merupakan suatu pemikiran Islam yang dikembangkan oleh para intelektual Muslim Indonesia yang bercorak liberalis yaitu suatu bentuk upaya dalam memudahkan membuat pengkategorian bahwa ada sekelompok intelektual Muslim yang berusaha mengembangkan gagasan keislaman yang bersifat toleran, terbuka, dan progresif dalam merespon isu-isu global. Kehadiran Islam Liberal tidak bisa dilepaskan dari adanya hambatan-hambatan dari umat Islam sendiri baik dari yang sifatnya internal maupun hambatan ekstemal. Misalnya halangan psikologis yang ada dalam tubuh umat Islam berupa ketiadaan kebebasan berpikir yang kemudian malahirkan kelemahan umat Islam sehingga tidak mampu mengambil inisiatif-inisiatif dalam perkembangan masyarakat duniawi ini. Dan inisiatif-inisiatif tersebut direbut oleh orang lain, sehingga posisi-posisi strategis di bidang pemikiran dan ide berada di tangan mereka, kemudian Islam dipinggirkan dari padanya. Selanjutnya sikap duAlisme kaum Muslim Indonesia mengenai persoalan antara hubungan antara agama dan negara menjadi persoalan besar bagi umat Islam di Indonesia. Kehadiran Islam Liberal berusaha menyelesaikan sikap dualisme itu dengan memberikan suatu teologi yang menjadi dasar buat negara modem. Teologi ini menyatakan secara tegas adanya pemisahan antara urusan agama dan politik. Islam Liberal menyakini bahwa urusan negara adalah semata-mata urusan duniawi manusia idak ad.a ketentuan atau kewajiban dari ajaran Islam secara spesifik tentang bentuk pemerintahan manusia. Fenomena urnat Islam yang cenderung mensakralkan hal-hal yang bersifat duniawi juga menjadi persoalan utama bagi Islam Liberal. Untuk itu di perlukan suatu liberalisasi. Proses ini menyangkut proses-proses seperti sekularisasi, kebebasan berpikir, kemajuan dan sikap terbuka. Dengan sekularisasi bukan dimaksudkan penerapan sekularisme. Dalam hal ini yang dimaksudkan ialah setiap bentuk 'liberating development', Sikap hirarki nilai umat Islam telah membikinya tidak sanggup mengadak:an responsi yang wajar terhadap perkembangan pemikiran yang ada di dunia dewasa ini. Dengan sekularisasi dimak:sudkan untuk menduniawikan nilai-nilai yang seharusnya duniawi, dan melepaskan umat Islam dari kecendrungan untuk mengukhrowikanya. Lahimya Islam Liberal diilhami juga oleh rasa galau menyaksikan maraknya apa yang mereka sebut dengan gerakan "Muslim Radikal", yaitu sekelompok aktivis Muslim yang gencar mempromosikan penegakan syari' at Islam dalam setiap aspek kehidupan. Gejala yang menunjukkan perkembangan itu memang sangat banyak. Munculnya sekelompok militan Islam, tindakan pengerusakan gereja dan lain-lain. Selain itu Islam Liberal juga lahir adanya ketertinggalan umat Islam dalam segala bidang yang berakibat terampasnya kemajuan-kemajuan yang dilahirkan perkembangan zaman.} }