eprintid: 52544 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 111 dir: disk0/00/05/25/44 datestamp: 2022-08-16 06:27:28 lastmod: 2022-08-16 06:27:28 status_changed: 2022-08-16 06:27:28 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Priyo Sudarmo, NIM. 00120034 title: PERAN SOSIAL-POLITIK PARTAI ARAB INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL, 1934-1942 ispublished: pub subjects: S divisions: jur_spi full_text_status: restricted keywords: Partai Arab Indonesia, Pada Masa Pergerakan Nasional 1934-1942 abstract: Hubungan bangsa Arab dengan bangsa Indonesia telah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu. Hubungan kedua bangsa ini pertama kali melalui hubungan dagang, kemudian sejak lahir agama Islam di jazirah Arab, para pedagang Arab ini pun ikut andil dalam memperkenalkan dan menyebarkan agama tersebut ke Indonesia. Di Indonesia agama baru ini pun diterima dengan baik oleh penduduk pribumi. Sehingga semakin erat hubungan kedua bangsa itu, bahkan orang-orang Arab pun membentuk komunitas. Di antara kedua bangsa ini pun melakukan asimilasi di antaranya dengan perkawinan, sehingga banyak lahir peranakan dari perkawinan campuran tersebut. Pada masa penjajahan Belanda, hubungan bangsa Arab dan Indonesia semakin meningkat. Islam yang telah dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia dianggap sebagai pemersatu dan sumber kesamaan. Berbagai perlawanan yang dipicu oieh sentimen agama bergoiak di berbagai tempat.. Pada masa ini, masyarakat Arab pun hams tunduk pada kekuasaan Belanda. Masyarakat Arab dimasukkan dalam golongan timur asing, setiap tindakan diawasi, dan mereka pun ditempatkan dalam wilayah-wilayah khusus. Pada masa ini pun dibentuk departemen yang bertugas mengawasi dan mengatur umat Islam dan masyarakat Arab di Indonesia. Memasuki abad ke-20, dimana abad ini dikenal sebagai abad nasionalis, orang-orang Arab pun ikut mendirikan organisasi yang bertujuan untuk mencapai Indonesia merdeka. Salah satu diantaranya yang secara nyata adalah PAI. PAI ini merupakan sebuah organisasi yang bertujuan mempersatukan golongan-goiongan Arab yang bertikai dan mengajak peranakan Arab untuk mengakui bahwa Indonesia adalah tanah air peranakan Arab. PAI pertama kali didirikan untuk mempersatukan golongan Arab di Indonesia yang bertikai antara goiongan sayyid dan bukan sayyid Atas dasar itu, A R Baswedan mengajak kedua golongan yang bertikai mendirikan organisasi yang dapat mewakili aspirasi masyarakat Arab di Indonesia. Akhimya disepakati dengan berdirinya PAI pada tanggal 5 Oktober 1934 di Semarang. PAI sebagai salah satu organisasi yang didirikan peranakan Arab yang mengakui Indonesia adalah tanah air peranakan mempunyai peran sosial-politik yang tidak sedikit dalam mewujudkan Indonesia merdeka, di antaranya adalah mendirikan berbagai lembaga pendidikan yang menampung murid-murid dari peranakan Arab dan pribumi, pendidikan ini cukup efek.1:if untuk mendidik bangsa Indonesia untuk mencerdaskan bangsa'. P Al juga memberantas renienier yang umumnya diiakukan oleh orang-orang Arab dan mengajak menggunakan produk­produk dalam negeri, selain itu PAI-Istri yang merupakan organisasi yang beranggotakan perempuan-perempuan Arab sangat gencar menyuarakan emansi pasi perempuan. date: 2004 date_type: published pages: 101 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Priyo Sudarmo, NIM. 00120034 (2004) PERAN SOSIAL-POLITIK PARTAI ARAB INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL, 1934-1942. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52544/1/00120034_Bab%20I_Bab%20V_Daftar%20Pustaka.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52544/2/00120034_Bab%20II_Bab%20III_Bab%20IV.pdf