@phdthesis{digilib52622, title = {SYl'AH DI KABUPATEN SLEMAN (Studi Atas Peran Lembaga Syi'ah di Sleman 1995- 2004 M)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 00120273 Ansori}, year = {2005}, note = {Pembimbing : Drs. H. Mundzirin, M.Si.}, keywords = {Peran Lembaga Syi'ah,  Di Sleman 1995-2004 M}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52622/}, abstract = {Syi'ah pada mulanya, dapat dikatakan hanya sebagai gerakan protes saja. Mereka yang berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib yang berhak menjadi khalifah dan untuk selanjutnya adalah Ahlul-Baitnya. Syi'ah yang mulanya hanya bergerak dalam bidang politik kemudian lama-kelamaan mereka mempunyai madzhab dalam fiqh, pemikiran dalam filsafat, ajaran dalam tasawuf dan keyakinan dalam aqidah. Ciri khas Syi'ah yang utama adalah kepercayaan akan imam yang tidak bersalah (maksum), nikah mut'ah, taqiyah, pengaruhnya meliputi seluruh dunia Islam tennasuk Indonesia. Menurut sebagian ahli sejarah bahwa Syi'ah masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agarna Islam pe1iarna di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan peninggalan ritual keagamaan dan tradisi seperti upacara tabut, tahlilan, haul, ziarah dan peringatan hari Asyuro di beberapa tempat. Sedangkan kapan paham Syi'ah pertama kali masuk ke wilayah Sleman belum ada data pasti, namun dimungkinkan Syi'ah masuk ke Sleman sekitar tahun 1490-1550 M. Pada waktu itu di wilayah Penggung dan Pengging mengalami pengislaman berkat dakwah yang dilakukan oleh Syeikh Siti Jenar (seorang ulama yang identik dengan tokoh Syi'ah di Indonesia). Namun, perkembangan Syi'ah sesudahnya tidak dapat dilihat, hal ini dikarenakan kurangnya sumhcr yang mcngemukakan ha! mengenai Syi 'ah. Hal ini Sedangkan kegiatan IJABI Sleman, dalam hal ini masih terpusat di I.TABI DIY (DPW), kegiatan mereka (internal) sekarang hanya terpusat pada kegiatan majelis doa (Doa Kumail, Jauzan Kabir), Peringatan Hari-hari Besar Agama dan kajian-kajian agama (fiqh, aqidah dan akhlak). Sedang kegiatan ekternal yang mereka anggap bagian dari kegiatan IJABI adalah pembinaan TPA dan bimbingan belajar di Masjid Jamiatul Muslimin yang sebenarnya adalah bersifat individu. Namun karena yang mendanai dan memperkrasai adalah seorang tokoh IJABI maka kegiatan itu dianggap dari bagian kegiatan fJABI meskipun masyarakat sekitar tidak tahu.} }