@phdthesis{digilib52623, title = {KRITIK TERHADAP KEBIJAKAN POLlTlK BALBAN Dl INDIA (Deskripsi Historis:1246-1286 M)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 00120276 Mohammad Isyadul Ibad}, year = {2004}, note = {,Pembimbing : Dr. M.Abdul Karim, MA.,MA}, keywords = {Kebijakan Politik Balban, Di India, Deskripsi Historis Tahun 1246-1286}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52623/}, abstract = {Masyarakat India sangat majemuk dan tersebar di berbagai wilayah. Satu hal yang menguntungkan bagi kekuatan muslim yaitu belum adanya kesatuan politik di antara mereka., sehingga dapat dimanfaatkan dan menjadi kesempatan bagi orang muslim guna membangun pemerintahan muslim di India. Sebagaimana Balban yang berupaya mengkonsolidasikan pemerintahan muslim di India Utara. Secara georgafis, ekonomis, agamis, sosial budaya, dan politis sangat mendukung perkembangan Islam, namun perkembangan yang lambat dan adanya beberapa konflik dan tekanan oleh masyarakat Hindu. Suatu babak barn bagi hubungan antara orang muslim dan orang Hindu dimana orang-orang India diberi kedudukan dalam administrasi pemerintahan dan militer. Namun setelah itu, adanya dominasi orang-orang Turki yang tidak menghendaki dan tidak memberi tempat bagi orang atau golongan lain, dan hal itu merupakan kesalahan yang serius. Karir politik Balban yang mulai menanjak hingga menjadi Sultan, merupakan berkat jasa dan kemampuan yang dapat dihandalkan. Ketika Balban berkuasa, ia melihat adanya disintegrasi dan administrasi yang buruk, yang diakibatkan adanya anarki dari dalam dan luar. Hal itu berkaitan dengan kondisi politik sebelum Balban yang tidak menentu dan kacau balau. Balban selama menjadi Perdana Menteri dan Sultan melakukan kebijakan pohtik yang terarah dan terfokus pada stabilitas dan konsolidasi pemerintahannya, baik kebijakan keluar maupun ke dalam. Balban rnelakukan kebijakan yang keras dan tegas terhadap orang atau kelompok yang di anggap sebagai musuh-musuh negara dan menganggu kedamaian, baik itu para pelanggar hukurn, pemberontakan, pembangkangan, dan serangan Mongol. Hal tersebut didasarkan pada pandangan politik Balban tentang raja, pertanggungjawabannya, dan militer. Bahkan Balban menganggap raja sebagai representasi atau wakil Tuhan di bumi, sehingga rakyat harus tunduk dan patuh kepadanya. Selain itu ia menganggap tugas raja muslim yang pokok yaitu dinpanahi (melindungi agama), berusaha membentuk pemerintahan muslim yang ekskusif dan tidak menginginkan partisipasi politik warga non-muslim. Dalam pandangannya, ia menolak dan mengcluarkan orang-orang India dari pemerintahan merupakan langkah yang baik demi intregasi, kestabilan, dan konsolidasi pemerintahannya.} }