%A NIM.01120593 Moh. Fahsin %O Pembimbing : Drs. Badrun Alaena, M.Si %T NEGARA DALAM PERSPEKTIF MADILOG (Biografi Politik Tan Malaka 1896-1949) %X Politik etis bermula dari pembicaraan mengenai bagaimana cara untuk melakukan eksploitasi terlahadap koloni yang telah dikuasai oleh pihak Belanda. Kelompok kolonial konservatif kuno menginginkan bentuk penguasaan sepenuhnya atas negeri jajahan. Sementara pendapat mereka ditolak oleh kelompok etis yang menginginkan adanya keuntungan yang sama antara negara penjajah maupun dijajah. Temyata kemenangan berada pada pihak etis, yang memperjuangkan bagi kesejahteraan koloni. Bagi mereka, prisip kemanusiaan akan menutup ruang perbedaan antara Barat dan Timur, penjajah dan dijajah. Dalam tulisannya berjudul; Een Eereschuld atau Hutang Kehormatan, Van Deventer mengemukakan kekosongan kas Belanda sebagi krisis akibat perang Diponegoro dan perang kemerdekaan Belgia pada saat itu, telah diisi oleh orang-orang Indonesia. 2 Dengan kata lain, masyarakat Indonesia (Hindia Belanda) telah membantu dalam perbaikan ekonomi Belanda yang sedang mengalami krisis. Oleh karena itu, menurut Van Deventer sudah selayaknya masyarakat Indonesia mendapat imbalan yang layak untuk kesejahteraan rakyat dengan menawarkan; irigasi, edukasi dan emigrasi. Akhimya paket kebijakan politik etis tersebut disetujui oleh ratu Wihelmina. 3 %K :Biografi Politik Tan Malaka 1896-1949 %D 2004 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib52645