@phdthesis{digilib5267, month = {January}, title = {SISTEM PENGANGKATAN IMAM ( STUDI PERBANDINGAN DI DUSUN KRAPYAK DAN DUSUN CEPER WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN DIY)}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { SULIYONO - NIM. 05360071}, year = {2011}, note = {Pembimbing: 1. Drs. Abdul Halim, M.Hum. 2. Fathorrahman, S.Ag., M.Si.}, keywords = {sistem pengangkatan imam salat}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5267/}, abstract = {Islam adalah agama kesatuan dan monotheis (al-Isl al-Wahdah wa al-Tawh ) yang menyeru untuk mengesakan Allah Swt., menunggalkan kalimat penyaksian (syah dah) dan berpegang pada tali Allah yang kuat. Syariat Islam diturunkan sebagai rahmat seluruh alam, sehingga disamping menyentuh kehidupan manusia secara individu, syariat Islam juga menyentuh kehidupan mereka secara kolektif. Salat merupakan salah satu syariat kepada setiap muslim secara individual. Meski demikian, pelaksanaan salat jamaah merupakan suatu kebutuhan setiap muslim dalam rangka meningkatkan pengetahuannya tentang teknik pelaksanaan salat dan meningkatkan pengalaman keagamaannya. Para ulama berpendapat bahwa keabsahan salat imam juga mempengaruhi terhadap keabsahan orang yang salat di belakangnya (makmum) bisa jadi keinginan untuk mendapatkan kesempurnaan dalam ibadah dan mendapatkan pahala yang berlipat berbalik menjadi rusak bahkan berkewajiban mengulanginya. Di dusun Krapyak terdapat satu imam utama dan beberapa imam pengganti. Sehingga suasana salat tidak kondusif ketika imam utama tidak hadir. Sementara di dusun ceper terdapat seorang imam khusus salat lima waktu dan seorang imam lagi khusus mengimami salat jumat dan salat hari raya. Hal inilah yang membuat penyusun tertarik untuk meneliti sistem pengangkatan imam di kedua dusun tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengangkatan imam salat dan dalil yang digunakan warga masyarakat dusun Krapyak dan Ceper dalam mengangkat imam. Pada penelitian ini penyusun menggunakan metode penelitian lapangan atau (field research ), yaitu peneliti terjun langsung dan bergabung ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dusun Krapyak dan Ceper ketika melaksanakan salat berjamaah untuk meneliti sistem pengangkatan imam dan dalil yang digunakan pada masing-masing dusun, dengan sifat penelitian deskrptif. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah wawancara dan observasi. Pendekatan yang penyusun gunakan adalah pendekatan sosiologis normatif. Yaitu dengan melihat aspek-aspek yang ada dalam fiqih dan melihat aspek-aspek yang terjadi pada kedua sistem pengangkatan imam yang dilakukan warga dusun Krapyak dan Ceper sehingga akan nampak berbagai sisi yang sesuai dan tidak sesuai menurut ketentuan yang ada dalam norma-norma agama khususnya dalam salat berjamaah. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa warga masyarakat Krapyak dan Ceper lebih mengedepankan keutuhan persatuan antara warga dan mengambil pendapat yang paling hati-hati dan lebih baik daripada mengambil pendapat yang radikal. Dengan memilih pendapat yang paling baik dan paling membawa maslahat bagi warga masyarakat terlepas dari ma amp;\#380;hab mana pendapat itu berasal. } }