%A NIM. 01120659 Nur Faridoh %O Pembimbing : Dra Soraya Adnani, M.Si %T AGAMI JAW/ DALAM TRADISI "PENYUCIAN BENDE" DI DESA BUMIJAWA KECAMATAN BUMIJAWA KABUPA TEN TEGAL %X Berdasarkan uraian tentang agami Jawi dalam tradisi "penyucian bende" di desa Bumijawa, maka dapat disimpulkan bahwa munculnya tradisi "penyucian bende" di desa Bumijawa merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh pendahulunya sebagai wujud penghormatan dan pengkramatan bende. Apabila ditelusuri melalui proses dan cara-cara yang dilakukan dalam tradisi "penyucian bende" maka sistem keyakinan agami Jawi kepada kesaktian benda-benda pusaka dapat terlihat dalam pelaksanaan tradisi "penyucian bende" ini. Sebagaimana telah disebutkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat desa Bumijawa masih melakukan tradisi "penyucian bende" diantaranya adalah karena kepercayaan/ keyakinan masyarakat desa Bumijawa kepada bende yang dianggap sebagai benda keramat dan bertuah demi menjaga musibah yang ditimbulkan oleh kekuatan yang ada dalam bende tersebut, yaitu kembalinya bende ke asalnya yaitu sumber mata air untuk menutupnya dan akhimya air tidak akan mengalir. Selain itu faktor psikologis, faktor sosial, serta faktor ekonomi juga menjadi bagian penting yang menyebabkan tradisi "penyucian bende" tetap bertahan. Karena faktor-faktor tersebut mengakibatkan munculnya mitosĀ­mitos yang berkembang di kalangan masyarakat desa Bumijawa terkait dengan tradisi "penyucian bende ". Mitos-mitos tersebut di antaranya Berdasarkan uraian tentang agami Jawi dalam tradisi "penyucian bende" di desa Bumijawa, maka dapat disimpulkan bahwa munculnya tradisi "penyucian bende" di desa Bumijawa merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan oleh pendahulunya sebagai wujud penghormatan dan pengkramatan bende. Apabila ditelusuri melalui proses dan cara-cara yang dilakukan dalam tradisi "penyucian bende" maka sistem keyakinan agami Jawi kepada kesaktian benda-benda pusaka dapat terlihat dalam pelaksanaan tradisi "penyucian bende" ini. Sebagaimana telah disebutkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat desa Bumijawa masih melakukan tradisi "penyucian bende" diantaranya adalah karena kepercayaan/ keyakinan masyarakat desa Bumijawa kepada bende yang dianggap sebagai benda keramat dan bertuah demi menjaga musibah yang ditimbulkan oleh kekuatan yang ada dalam bende tersebut, yaitu kembalinya bende ke asalnya yaitu sumber mata air untuk menutupnya dan akhimya air tidak akan mengalir. Selain itu faktor psikologis, faktor sosial, serta faktor ekonomi juga menjadi bagian penting yang menyebabkan tradisi "penyucian bende" tetap bertahan. %K Agami Jawi, Tradisi "Penyucian Bende" %D 2005 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib52673