%A NIM. 01120663 Darmawan %O Pembimbing : Irfan Firdaus %T KONTRIBUSI SOEKARNO DALAM PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA TAHUN 1926-1942 %X Warisan budaya Jawa tertanam cukup dalam dan mempengaruhi keagamaan Soekarno. Ia mencari sendiri pengetahuan tentang agamanya yang tidak ia temui dalam suasana sekolah Barat. Mengenal orang-orang besar seperti H. 0. S. Tjokroaminoto, Ahmad Dahlan, dan A. Hassan tidak pernah ia sia­siakan. Merekalah terutama sumber inspirasi di kemudian hari dalam melihat dan menampilkan dengan berani pemikiran-pemikirannya tentang Islam. Soekarno tidak memasuki barisan umat Islam Indonesia sebagai orang munafik. Ia percaya kepada Allah, menunaikan ibadah shalat, dan puasa dengan keyakinan yang sesungguhnya, itulah "Islam." Akan tetapi, ia juga didorong oleh ajaran tentang kemajuan sosial, bahkan tidak memberikan pilihan lain kecuali memainkan peranan Nabi, dan bertentangan dengan semua ortodoksi, membiarkan pesan keselamatannya sendiri terancam. Analisisnya mengenai Islam secara nyata ia mulai pada tahun 1926 dalam (Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme). Dengan tulisan ini (bagian Islamisme ), ia mengkritik golongan Islam tradisional atau yang dianggapnya berfaham Islam sempit. Kritiknya begitu tajam dan berani sehingga dengan sendirinya terkesan menghina dan memojokkan Islam. Akan tetapi, apa yang ia tuntut sebenarnya adalah perubahan seperti yang terjadi di negara-negara Islam yang lain pada masa itu atau pembaruan yang diperjuangkan oleh Afghani (tokoh) yang begitu ia idolakan). Hanya saja caranya kurang menunjukkan kesopanan atau tidak dapat diterima saat itu. Sikap di atas dapat ditelusuri dalam tokoh Bima, sang ksatria yang tak pernah bisa basa-basi. Pemahaman dan kecintaan kepada rakyat kecil, ketajaman berpikir, dan pesona pidato yang dimiliki Soekarno, menyebabkan ia mampu menggantikan mantan gurunya sebagai "Ratu Adil" yang dinanti-nantikan dapat membebaskan rakyat dari penderitaan atas penjajahan. Meskipun tokoh Islam seperti Tjokroaminoto lebih memainkan peranan penting dalam pergerakan Islam, akan tetapi bagi kebanyakan rakyat kecil Indonesia, kharismatik Soekarno mempunyai daya tarik tersendiri. Mereka tetap berharap ia akan kembali ke pelukan mereka dari pembuangan nanti. Mereka menemukan kembali Soekarno dari tulisan­tulisan lslamnya selama masa pembuangan. Ide-ide atau pemikiran Islam Soekarno yang akhirnya tersebar luas ke luar Endeh dan Bengkulu, menjadi pembicaraan pana:s masa itu. %K Soekarno, Perkembangan Islam Di Indonesia, Tahun 1926-1942 %D 2006 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib52674