@mastersthesis{digilib52760, month = {August}, title = {REPRESENTASI KESETARAAN GENDER DALAM NOVEL MUZAKKIRAT TABIBAH KARYA NAWAL AS-SA?DAWI (ANALISIS WACANA KRITIS SARA MILLS)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18201010012 Tazkiyyatul Amanah}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Dr. Ening Herniti, M.Hum}, keywords = {Kesetaraan Gender, Analisis Wacana Kritis, Muz{\ensuremath{|}}Kkirat Tabibah, Sara Mills, Nawal As-Sa?dawi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52760/}, abstract = {Masalah kesetaraan gender muncul karena adanya ketimpangan kekuasaan dan ketidakadilan yang menyebabkan adanya ketidaksetaraan gender. Ketidaksetaraan gender menjadi salah satu fenomena yang ada pada masyarakat yang diangkat kembali melalui sebuah karya sastra. Penelitian ini bertujuan mengkaji kesetaraan gender dalam novel Muz{\ensuremath{|}}akkira{\ensuremath{>}}t T\{abi{\ensuremath{>}}bah dengan melihat bagaimana posisi perempuan ditampilkan oleh Nawal Al-Sa?dawi. Munculnya novel ini sebagai kritik Nawal As-Sa?dawi terhadap ketertindasan perempuan karena budaya patriarki pada masyarakat Mesir. Novel ini hadir dengan membawa ideologi kesetaraan yang dibawa oleh Nawal. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Sara Mills yang berfokus pada posisi-posisi aktor di dalam novel dan posisi pembaca. Sara Mills mengfokuskan analisis wacana kritisnya pada analisis feminis. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka yang mengkaji karya sastra sebagai objek materialnya. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan posisi objek yang menggambarkan ketidakberdayaan perempuan dan posisi perempuan lebih banyak ditampilkan pada posisi subjek yang digunakan sebagai kritik Nawal terhadap kekuasaan laki-laki yang mendominasi dan menindas perempuan. Perempuan ditampilkan oleh Nawal dengan memiliki kebebasan dan kekuasaan di dalam novel. Adapun pada posisi pembaca, Nawal mencoba melakukan negosiasi dengan khalayak (pembaca) dengan memunculkan ideologinya melalui teks sastra. Dengan demikian, melalui posisi-posisi tersebut Nawal As-Sa?dawi dalam novelnya mencoba merepresentasikan ideologi kesetaraan gender seperti kesetaraan dalam posisi di masyarakat, kesetaraan dalam memperoleh kesempatan pendidikan formal setinggi-tingginya, kesetaraan untuk diperlakukan dengan baik, kesetaraan dalam dunia pekerjaan, dan kesetaraan dalam ruang publik.} }