eprintid: 52975 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 111 dir: disk0/00/05/29/75 datestamp: 2022-09-13 07:52:59 lastmod: 2022-09-13 07:52:59 status_changed: 2022-09-13 07:52:59 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Sarni, NIM.99122266 title: MAKNA DAN FUNGSI TRADISI UPACARA REJEBAN BAGI MASYARAKAT GUNUNG KELIR JATIMULYO KULON PROGO ispublished: pub subjects: S divisions: jur_spi full_text_status: restricted keywords: Tradisi Upacara Rejeban, Masyarakat Gunung Kelir Jatimulyo note: Pembimbing : Dra. Soraya Adnani, M.Si abstract: Tradisi upacara Rejeban sebenamya merupakan upacara bersih dusun. Yang dimaksud upacara bersih dusun adalah kegiatan seiamatan yang dilakukan masyarakat desa dalam rangka untuk membersihkan diri dari kejahatan, dosa, dan segala sesuatu yang menyebabkan kesengsaraan. Adapun salah satu cara untuk membersihkan diri tersebut adalah dengan mengadakan se!amatan atau do'a bersama di pepundhen Gondhang Ho. Adapun yang melatar belakangi diadakannya upacara tradisi adalah suatu tindakan atau ahivitas masyarakat untuk memanjatkan do'a kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai perwujudan ketaatan terhadap Sang Pencipta. Tradisi upacara Rejeban tersebut diiakukan oleh masyarakat dusun Gunung Kehr desa Jatimulyo setiap bulan Jawa Rejeb. Oleh karena itu, upacara ini dikenal dengan nama upacara Rejeban. Selain itu, pelaksanaan upacara Rejeban juga dikaitkan dengan pepundhen Gonhang Ho yang merupakan warisan para leluhur (nenek moyang). Pepundhen tersequt, dianggap tempat yang kramat . Agar proses pelaksanaan upacara Rejeban dapat berlangsung dengan lancar maka dibutuhkan berbagai persiapan. Berbagai persiapan yang perlu dilakukan adalah tempat dan waktu pelaksanaan, persiapan upacara serta pelaksanaan upacara. Tradisi upacara Rejeban dilaksanakan pada hari Selasa kliwon atau Jum'at kliwon pada setiap tahun di bulan Rejeb (menurut perhitungan Jawa). Upacara ini dilaksanakan melalui beberapa proses diantaranya dengan membersihkan lingkungan dan tempat-tempat yang dianggap kramat serta mempersiapkan berbagai perlengkapan upacara. Adapun pelaksanaan upacara tersebut, dengan tiga ka!i putaran di pepundhen Gondhang Ho, yakni mulai pintu gerbang masuk dari arah gerbang utara menuju pepundhen melewati kanan kiri pepundhen sampai tiga kali. Kemudian barn menuju padepokan Puromanik (Pepundhen Gondhang Ho). Selain itu, tradisi upacara Rejeban juga memiliki tujuan, makna dan fungsi. Tujuan diadakan upacara Rejeban ini adalah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan yang maha Esa karena telah diberi keselamatan, ketentraman, keamanan serta mendapatkan keberhasilan dalam bertani. Adapun makna yang ada dapat dilihat melalui Iambang-Iambang yang ada dalam pelaksanaan tradisi upacara Rejeban, seperti sesaj i, pepundhen Gondhang Ho, dan lain-Iain. Upacara Rejeban yang dilaksanakan oleh masyarakat mempunyai beberapa fungsi seperti: kebersamaan sosial, sebagai pengendali sosial, sebagi media sosial dan sebagai norma sosial. date: 2004 date_type: published pages: 113 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Sarni, NIM.99122266 (2004) MAKNA DAN FUNGSI TRADISI UPACARA REJEBAN BAGI MASYARAKAT GUNUNG KELIR JATIMULYO KULON PROGO. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52975/1/99122266_Bab%20I_Bab%20V_Daftar%20Pustaka.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52975/2/99122266_Bab%20II_Bab%20III_Bab%20IV.pdf