%0 Thesis %9 Skripsi %A Noor Chasanah amalia, NIM. 99122265 %B Fakultas Adab dan Ilmu Budaya %D 2004 %F digilib:52979 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Citra Perempuan, Serat Panitisastra , Analisis Gender Islam %P 143 %T CITRA PEREMPUAN DALAM SERAT PANITISASTRA: ANALISIS GENDER ISLAM %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52979/ %X Dalam Serat Panitisastra, citra dan kedudukan perernpuan sangat rendah. Ia tak lebih dari barang pemuas seks bagi laki-laki. Dalarn serat Panitisastra, perempuan hanya dinilai berdasarkan manfaatnya secara reproduktif. Perempuan yang ideal adalah perempuan yang rnampu memuaskan hasrat seks laki-laki. Oleh karena itu, perempuan yang ideal adalah perempuan yang cantik, berdada besar yang bisa ditimang di ranjang tidur. Sementara di lain pihak, perempuan dituntut untuk setia pada suaminya meskipun sang suami telah meninggal. Dalam hal kepandaian dan kekuatan, perempuan hanya seperdelapan dibanding laki-laki. Dari semua konsep ideal perempuan yang dicitrakan dalam Serat Panitisastra yang dimaksudkan sebagai pengabdian kepada suaminya tersebut, dalam pandangan Islam, justru sebaliknya. Islam menganjurkan adanya sinergisitas hubungan antara laki-laki dan perempuan. Sikap ideal tidak hanya dituntut bagi perempuan saja, akan tetapi, laki-laki juga dituntut hal yang sama. Karena bagi Islam, dalam sebuah rumah tangga, laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Karenanya, dibutuhkan keselarasan di antara kedua belah pihak. Dalam Islam, perempuan juga mempunyai hak atas dirinya, dan oleh karena itu, eksistensinya harus diakui baik di ranah domestik maupun di ranah publik, bukan sebagairnana yang dicitrakan dalam Serat Panitisastra, perempuan tidak mempunyai hak atas dirinya, ia hanya milik laki-laki (suaminya). %Z Pembimbing : Maharsi, M. Hum,