%0 Thesis %9 Masters %A Mufti Nabil Rafsanjani, NIM.: 20201011014 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2022 %F digilib:53081 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Nabiyy Bila Mu’jizat, Faruq Juwaidah, Semiotika Riffaterre. %P 98 %T MAFHUM AL TAMANI FI AL SHI'IR "NABI BILA MU'JIZAT" LI FARUQ JUWAIDAH (DIRASAH TAHLILIYYAH SIMIYYA'IYYAH LI MICHAEL RIFFATERRE) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53081/ %X Puisi “Nabiyy Bila> Mu’jiza>t” adalah salah satu puisi cinta karya Fa>ru>q Juwaidah yang terdapat dalam diwan “Lianni> Uh}ibbuki”. Jika dibaca sekilas, puisi ini berisi tentang konsep angan-angan si aku lirik, karena puisi ini banyak menggunakan diksi-diksi yang berhubungan dengan angan-angan. Namun belum jelas apa angan-angan yang dimaksud karena banyaknya ketidaklangsungan ekspresi yang termuat dalam puisi ini. Latar belakang ini, membuat peneliti tertarik untuk membahas puisi ini lebih mendalam dengan mengajukan tiga rumusan masalah: (1) Apa matriks, model dan varian dalam puisi “Nabiyy Bila> Mu’jiza>t” karya Fa>ru>q Juwaidah?, (2) Bagaimana hubungan intertekstual atau hipogram aktual yang menjadi latar dalam penciptaan puisi “Nabiyy Bila> Mu’jiza>t” karya Fa>ru>q Juwaidah? dan (3) Apa konsep angan-angan yang terdapat dalam puisi “Nabiyy Bila> Mu’jiza>t”? Penelitian ini merupakan pembacaan deskriptif analitis atas puisi “Nabiyy Bila> Mu’jiza>t” dengan teori semiotika Riffaterre. Teori ini cukup ideal, karena teori ini sangat operasional hingga ke detail teks puisi, dan analisis dengan teori ini mengarah kepada memproduksi makna pada puisi. Hal ini mengingat ada dua langkah pembacaan dalam teori ini, yaitu pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik yang dapat menghasilkan hasil analisis yang komprehensif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam pembacaan heuristik, makna puisi “Nabiyy Bila> Mu’jiza>t”masih tersebar, terpecah serta belum diperoleh kesatuan makna. Kemudian setelah dilakukan pembacaan hermeneutik, didapatkan makna yang memusat, menghasilkan hipogram potensial yang menunjukkan gagasan si aku lirik, seorang laki-laki hebat yang berangan-angan untuk kembali kepada kekasihnya, namun pada akhirnya ia menyadari bahwa ia tidak memiliki daya untuk kembali kepadanya. Model dalam puisi ini “Tamannaitu su>qan yabi>’u al-sini>n” dan “Wa adraktu ba’da fawa>ti al-awa>n bianni> nabiyy bila> mu’jiza>t” yang ditransformasikan ke dalam sembilan varian yang tersebar dalam bait-bait puisi. Kemudian, diperoleh matriks “Kesadaran seorang laki-laki hebat bahwa ia tak berdaya untuk kembali kepada kekasihnya yang dulu”. Selanjutnya, diperoleh hubungan intertekstual atau hipogram aktual yang melatarbelakangi penciptaan puisi ini yaitu pertama, puisi “Baqa>ya> Umniyah” dalam diwan “H{abi>bati> La> Tarh}ali>” yang ditulis oleh Fa>ru>q Juwaidah pada tahun 1975 M, dan kedua, konsep nostalgia dalam psikologi. Berikutnya, berdasarkan delapan fenomena nostalgia yang terdapat dalam puisi-puisi Fa>ru>q Juwaidah dan hasil pembacaan hermeneutik atas puisi “Nabiyy Bila> Mu’jiza>t” dengan teori semiotika Riffaterre, dapat disimpulkan bahwa konsep angan-angan dalam puisi tersebut menunjukkan konsep nostalgia kepada orang-orang tersayang, khususnya mengenang seorang kekasih. %Z Pembimbing: Dr. Jarot Wahyudi, S.H. M.A.