@phdthesis{digilib53253, month = {August}, title = {PENDEKATAN KEAGAMAAN DALAM GAYA KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL KEPALA DESA KETITANG, KECAMATAN JUMO, KABUPATEN TEMANGGUNG}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18102040114 Saeful Amri}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Aris Risdiana, S.Sos.I., MM}, keywords = {Gaya kepemimpinan, Kepala Desa, Transformasional}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53253/}, abstract = {Gaya Kepemimpinan merupakan pola tingkah laku seorang pemimpin dalam mempengaruhi orang lain yang diterapkan guna membimbing bawahannya dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Dalam hal ini usaha menyelaraskan pola perilaku seseorang yang mempengaruhi dan orang yang dipengaruhi dalam Gaya Kepemimpinan dapat menggiring pada iklim organisasi. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Ketitang, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif. Prosedur penelitian di lapangan ini akan menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis dan lisan narasumber yang dijadikan bahan penelitian atau perilaku yang diamati. Sumber data yang digunakan yakni sumber data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah interactive model (Miles dan Huberman) melaui proses reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas dengan triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Ketitang mengedapankan sikap disiplin, taat dan tertib pada peraturan serta memberikan contoh yang baik atau suri tauladan kepada masyarakat Desa Ketitang, dalam setiap program kerja dan penanaman nilai nilai keagamaan, hal tersebut sesuai dengan Gaya Kepemimpinan Rasulullah SAW yaitu uswah al hasanah atau pemimpin sebagai teladan yang baik. Bapak Geri Setiawan S.Km berupaya mengakomodir kegiatan keagamaan dengan berkolaborasi dengan lembaga yang lainnya, sehingga terjadi interkoneksi antara program kerja Pemerintah Desa dengan penanaman nilai-nilai keagamaan.} }