%A NAILIL MUNIROH - NIM. 06420038 %O Pembimbing: R. Umi Baroroh, M.Ag. %T PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KITABAH DI KELAS V THE COMPREHENSIVE ISLAMIC LAB SCHOOL PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM GATEN SLEMAN YOGYAKARTA Tahun Akademik 2009-2010 %X Peserta didik usia kelas V Madrasah Ibtidaiyah seharusnya sudah mampu menulis kata dalam bahasa Arab yang sudah dipelajari tanpa meniru contoh bentuk tulisannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran maharah al-kitabah, dan mendeskripsikan problem-problem yang dihadapi oleh peserta didik kelas V The Comprehensive Islamic Lab School Pondok Pesantren Wahid Hasyim dalam pembelajaran maharah al-kitabah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan subyek penelitian peserta didik kelas V yang berjumlah 21. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian analisis data dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu pengumpulan data (data dari hasil observasi, wawancara, an dokumentasi), mereduksi data yang telah terkumpul, mendisplay data-data secara sistematis dan mengambil kesimpulan dengan memverifikasi mana data yang lebih mendalam dan melakukan penyempurnaan dengan mencari data yang diperlukan guna mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika pembelajaran maharah al-kitabah terdiri dari problem linguistik dan non-linguistik. Adapun problem linguistiknya adalah 1). Kesulitan menyalin tulisan guru yang ada di papan tulis, karena tulisannya kurang jelas, 2). Kesulitan dalam menulis huruf huruf hijaiyah dengan bentuk yang bermacam-macam; di awal, di tengah dan di akhir kata jika tidak ada model tulisan, 3). Kesulitan membedakan huruf-huruf yang bisa disambung dan yang tidak bisa disambung, juga jika tidak ada model tulisan, 4). Kesulitan menulis ketika mengerjakan soal, karena mereka tidak tahu bagaimana cara menulisnya. Sedangkan problem non-linguistiknya adalah 1). Latar belakang peserta didik yang heterogen, 2). Kurangnya motivasi, 3). Kompetensi pedagogi guru tersebut yang masih kurang, 4). Keterbatasan fasilitas yang dimiliki, dan 5). Keadaan kelas yang kurang kondusif. Adapun saran-saran yang penulis berikan untuk problem linguistik adalah guru membiasakan melatih peserta didik untuk diimlak (didekte) disamping latihan menyalin. Sedangkan untuk problem non-linguistik adalah : 1) Bagi peserta didik yang tinggal di luar pesantren hendaknya berpartisipasi aktif juga dalam mengikuti jam tambahan belajar setiap sore, 2). Guru menumbuhkan motivasi peserta didik dengan menyampaikan bahwa belajar bahasa Arab itu mudah tetapi penting untuk dipelajari, karena bahasa Arab adalah sarana untuk memahami ilmu agama, 3). Guru sebaiknya membiasakan untuk membuat RPP, memanfaatkan media elektronik yang tersedia dan membuat variasi dalam penerapan metode pembelajaran, 4). Sekolah hendaknya melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, dan 5). Pengelolaan kelas oleh guru sebaiknya lebih ditingkatkan. %K Maharah al Kitabah %D 2011 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib5333