TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Imam Mujahid., S. Ag., M. Pd ID - digilib53481 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53481/ A1 - Clauradita Angga Renny. S. Sos, NIM.: 19200010127 Y1 - 2022/08/15/ N2 - Masa dewasa awal individu berada pada posisi kritikal dan dilematis, satu sisi individu merasa sudah mencapai masa remaja yang matang, namun di sisi lain dirinya juga merasa belum cukup siap untuk menjadi dewasa seutuhya. Pada masa ini seseorang akan dihadapkan dengan berbagai banyak pilihan yang disertai dengan tanggung jawab yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya. Hal ini menyebabkan Individu mengalami krisis emosional dan perilaku, Keadaan inilah yang disebut dengan quarter-life crisis. Mahasiswa sering kali mengalami quarter-life crisis terlebih lagi adalah mahasiswa semester akhir, dimana berbagai hal dan tantangan mulai bermunculan, seperti beban tugas akhir, masalah finansial yang belum stabil, bembentukan awal karir, percintaan, tuntutan dari lingkungan sosial, dll. Untuk dapat bertahan dan mengatasi masa-masa sulit tersebut maka seseorang membutuhkan resiliensi. Resiliensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki individu untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan dan tekanan hidup dengan cara yang adaptif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi quarter-life crisis dan aspek-aspek pembentuk resiliensi mahasiswa prodi BKI pascasarjana UIN Sunan Kalijaga dalam mengatasi quarter-life crisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Data diperoleh dari lima subyek penelitian dengan kriteria mahasiswa semester akhir prodi BKI pascasarjana UIN Sunan Kalijaga yang mengalami quarter-life crisis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tekhnik analisis kualitatif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian yang diperoleh terkait kondisi quarter-life crisis yaitu bahwa mahasiswa mengalami (kebimbangan dalam memilih keputusan) yang ditandai dengan sikap bimbang terhadap prioritas hidupnya. (Putus asa) yang ditandai dengan perilaku tidak melakukan bimbingan tesis secara berkala. (Penilaian diri yang negatif) yang ditandai dengan membanding-bandingkan pencapaian diri dengan orang lain. (Perasaan tertekan) karena tesis belum selesai dan dorongan dari lingkungan sekitar untuk segera lulus dan mendapatkan pekerjaan yang layak. (Perasaan cemas) terhadap masa depannya dan pencapaian karir yang belum jelas untuk masa depan. Hasil penelitian mengenai proses resiliensi yaitu (Succumbing/mengalah) mahaiswa merasa putus asa, pasrah, pesimis dengan masa depannya, dan merasa gagal. (Survival/bertahan) yang ditandai dengan membaca buku motivasi, mengikuti semiar, bertanya pada ahli.(Recovery/pemulihan) yang ditandai dengan sikap sabar, tenang, optimis, dan percaya diri dalam mengadapi masalah yang terjadi. (Thriving/berkembang pesat) Hidup menjadi tenang, optimis, tidak membanding-bandingkan diri, fokus pada tujuan, dan hidup menjadi terarah. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Resiliensi KW - Quarter-Life Crisis KW - Mahasiswa M1 - masters TI - RESILIENSI DALAM MENGATASI QUARTER-LIFE CRISIS MAHASISWA PRODI BKI PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA AV - restricted EP - 136 ER -