@phdthesis{digilib5349, month = {January}, title = {RELEVANSI HUKUMAN DENGAN PEMBELAJARAN HUMANIS-RELIGIUS PADA SISWA KELAS VIII PUTRA DI MADRASAH YSANAWIYAH ALI MAKSUM KRAPYAK YOGYAKARTA}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { SAMSUDIN - NIM. 06410082 }, year = {2011}, note = {Pembimbing: Dra.Hj. Sri Sumarni, MP.d}, keywords = {Hukuman , Pembelajaran Humanis-Religius}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5349/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk hukuman, dan mengetahui relevansi hukuman yang diterapkan di MTs Ali Maksum krapyak dengan pembelajaran humanis-religius. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa hukuman yang diterapkan di sekolah banyak yang menganggap sebagai bentuk sanksi yang tidak humanis (tidak menghargai manusia). Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah penerapan hukuman yang diterapkan di MTs Ali Maksum walaupun memiliki relevansi hukuman pada pembelajaran humanis-religius. Ternyata hasilnya masih ada siswa yang merasa kesal dan tetap melanggar lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, dan relevansinya hukuman dengan pembelajaran humanis-religius. Penelitian ditunjukan kepada siswa kelas VIII putra di Madrasah Tsanawiyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar belakang Madrasah Tsanawiyah Ali Maksum krapyak. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan metode, observasi, angket, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan berfikir induktif dengan tujuan untuk menganalisa data yang diperoleh dari objek lapangan kemudian dihubungkan dengan teori yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Bentuk-bentuk hukuman yang diterapkan di MTs Ali Maksum Krapyak pada siswa kelas VIII putra meliputi hukuman secara psikis, fisik, materi, administrasi dan hukuman bersifat mendidik. 2) Hukuman yang diterapkan di MTs Ali Maksum Krapyak ternyata mencangkup dalam tiga katagori dengan pembelajaran humanis-religius yaitu sangat relevan, cukup relevan dan tidak relevan dengan pembelajarn humanis-religius. } }