TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Munirul Ikhwan, Lc., MA ID - digilib53532 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53532/ A1 - Yani Yuliani, S.Ag, NIM.: 20200011037 Y1 - 2022/08/15/ N2 - Tesis ini mengkaji tentang tafsir lisan online dengan studi kasus pengajian tafsir al-Qur?an Buya Syakur di YouTube. Dalam pengajian ini Buya Syakur menjadikan tafsir Fi Zhilalil Qur?an karya Sayyid Quthb sebagai landasan, namun dalam praktik penafsirannya justru berbeda dengan tafsir yang dirujuknya. Pertanyaan utama dalam penelitian ini ialah siapa Buya Syakur dan mengapa ia ikut andil dalam merayakan tradisi lisan melalui pengajian tafsirnya di YouTube?, kemudian bagaimana proses produksi makna yang dilakukan Buya Syakur?, serta bagaimana audiens virtual meresepi tafsirnya?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik deskriptif-analitik dan dengan teknik pengumpulan data melalui netnografi, wawancara dan dokumentasi. Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa Buya Syakur menggunakan YouTube sebagai panggung tafsirnya disamping karena adanya pandemi Covid 19 di Indonesia pada awal 2020, ialah karena YouTube sebagai media yang demokratis dan populer di kalangan masyarakat. Melalui channel YouTubenya, Buya Syakur telah berhasil menawarakan cara baru ngaji tafsir dengan mekanisme yang dapat dinikmati masyarakat virtual. Maka di titik inilah Buya Syakur menemukan momentumnya sebagai penafsir online. Penelitian ini juga menemukan bahwa digunakannya tafsir Fi Zhilalil Qur?an dalam pengajian tersebut tak lain ialah untuk mengkritik pemahaman kelompok Islamis yang direpresentasikan oleh Sayyid Quthb. Islamisme di mata Buya Syakur dipandang sebagai ancaman serius dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama. Maka dalam proses produksi makna Buya Syakur melakukan dekonstruksi terhadap tafsir islamis, dan menawarkan makna baru yang lebih kontekstual, dimana tujuannya ialah untuk mendatangkan nilai maslahat dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, makna yang dihasilkan Buya Syakur berbeda dengan tafsir yang dirujuknya. Akhirnya tesis ini menegaskan bahwa betapa YouTube telah berhasil membuat siapapun menjadi berhak untuk berpartisipasi dalam di ruang penafsiran al-Qur?an. Dalam konteks ini Buya Syakur dengan misi dekonstruktifnya, mampu menyebarkan gagasan-gagasan progresifnya dengan lebih akseleratif sebab disampaikan secara lisan dan dimediasi oleh YouTube. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Tafsir lisan KW - Buya Syakur KW - Fi Zhilalil Qur?an KW - YouTube M1 - masters TI - TAFSIR LISAN ONLINE KAJIAN TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR?AN BUYA SYAKUR DI YOUTUBE AV - restricted EP - 133 ER -