@phdthesis{digilib53732, month = {August}, title = {STUDI ETNOZOOLOGI: PEMANFAATAN HEWAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN TRADISIONAL MASYARAKAT ADAT KAMPUNG PITU, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18106040036 Dwi Ariya Gunawan}, year = {2022}, note = {Pembimbing : Prof. Dr. Hj. Maizer Said Nahdi, M.Si}, keywords = {Etnozoologi, Halal dan Haram, Hewan obat, Kampung Pitu, Pengobatan tradisional}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53732/}, abstract = {Indonesia memiliki keanekaragaman satwa yang cukup tinggi di dunia dan suku adat, serta budaya yang beragam. Salah satu bentuk budaya adalah pengobatan tradisional. Kampung Pitu, Gunungkidul merupakan salah satu masyarakat adat yang masih menggunakan pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendokumentasikan pengetahuan masyarakat tentang keanakeragaman spesies, jenis penyakit, bagian tubuh, cara pengolahan, dan cara mendapatkan hewan yang digunakan sebagai alternatif pengobatan tradisional. Tujuan lain yaitu mengkaji halal haram hewan dan proses pengobatan. Metode yang digunakan adalah grounded theory dengan wawancara mendalam. Data dianalisis secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa hewan yang digunakan untuk pengobatan tradisional Masyarakat Kampung Pitu yaitu: Canis lupus, Macaca fascicularis, Tylonycteris pachypus, Lumbricus sp, Rattus argentiventer, Gekko gecko, Malayapython reticulatus, Achatina fulica, Callosciurus notatus, Pila sp, Capra sp, Pycnoscelus sp, Channa sp, Synbranchus sp dan Myrmeleon sp. Jenis penyakit yang dapat diobati dengan hewan adalah gatal-gatal, sakit gigi, sesak nafas, kurang sehat, penambah stamina, tipes, korengan, darah tinggi, mengeringkan bekas luka, sakit pinggang, dan terapi anak susah jalan. Bagian tubuh yang digunakan: daging, seluruh tubuh, lendir, minyak, empedu, hati, gigi, dan isi perut dengan pemakain obat luar dan obat dalam. Pengetahuan masyarakat didapatkan turun temurun dari nenek moyang dengan nilai ketelitian (Fidelity Level) antara 14,29\%-85,71\%. Diketahui ada 8 speies yang berstatus halal dan 7 spesies berstatus haram berdasarkan dzat dan cara pengolahannya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 15 spesies hewan dari 6 kelas yang dijadikan obat tradisional untuk mengobati 11 jenis penyakit. Bagian yang paling banyak digunakan untuk pengobatan adalah daging (50\%). Pengetahuan masyarakat didapatkan turun temurun dari nenek moyang dengan nilai ketelitian (Fidelity Level) tertinggi hewan cacing 85,71\%. Terdapat 7 spesies hewan haram yang masih digunakan sebagai obat tradisional.} }