@phdthesis{digilib53841, month = {August}, title = {KAJIAN HADIS MENIUP MINUMAN (Kritik Sanad dan Matan)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 17105050076 Rif?an Faza Taqiyya}, year = {2022}, note = {Pembimbing : Dadi Nurhaedi, S.Ag., M.Si.}, keywords = {Meniup, Minuman, Hadis, I?tibar sanad, Adab, Etika}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53841/}, abstract = {Diantara etika dan adab ketika makan dan minum adalah dengan tidak meniup minuman. Hal itu seperti yang tertuang dalam hadis bahwasanya Rasulullah melarang meniup dalam bejana ketika minum. Secara redaksi hadis, ada beberapa hadis yang tidak menggunakan kata meniup, melainkan menggunakan kata bernafas. Dalam banyak media yang beredar, yang memberikan informasi terkait larangan meniup minuman, hampir semuanya mengutip hadis yang menggunakan kata bernafas, bukan meniup. Penelitian ini bertujuan untuk mengupas secara tuntas tentang hadis larangan meniup minuman yang menggunakan redaksi kata meniup, yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Bagaimana kualitas dari hadis tersebut dan juga kontekstualisasi dalam kehidupan. Selain itu, manfaat atau kegunaan penelitian ini secara akademis diharapkan dapat menjadi kontribusi pengetahuan untuk perkembangan studi hadis kedepannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode kualitatif dengan jenis penelitian pustaka (Library Research), yaitu melalui riset kepustakaan untuk mengkaji sumber-sumber tertulis. Dalam mengolah data, penulis menggunakan kitab kamus hadis untuk mencari hadis dengan kata meniup, kemudian melakukan takhrij guna mengetahui hadis-hadis yang memiliki redaksi ataupun makna yang serupa. Kemudian langkah yang selanjutnya yaitu I?tibar Sanad guna mengetahui kondisi periwayat setiap hadis dan kualitas dari hadis tersebut. Setelah itu baru dilakukan kritik matan dari hadis tersebut untuk mengetahui lebih dalam pemahaman dari sisi matan hadis tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui secara komprehensif dari sebuah hadis. Hasil dari penelitian yang telah ditempuh merumuskan bahwa hadis larangan meniup minuman memiliki sanad dan matan hadis berkualitas Hasan Shahih. Oleh karena itu, hadis tersebut dapat dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian kontekstualisasi hadis tersebut dalam keseharian selain menganjurkan agar tidak meniup minuman, juga mengajarkan arti kesabaran, tidak tergesa-gesa, serta qana?ah dengan setiap rejeki yang diterima.} }