@phdthesis{digilib53933, month = {August}, title = {PEMAHAMAN SYEKH ?ALI{\ensuremath{>}} JUM?AH PADA HADIS-HADIS TENTANG TABARRUK DALAM KITAB AL-MUTASYADDIDU{\ensuremath{>}}N MANHA{\ensuremath{>}}JUHUM WA MUNAQASYAT QADYUHUM}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18105050055 Riski Ahmad}, year = {2022}, note = {Pembimbing : Dr. H. Agung Danarta, M.Ag.}, keywords = {Syekh ?Ali Jum?ah, Pemahaman, Tabarruk.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53933/}, abstract = {Praktik tabarruk merupakan salah satu persoalan yang selalu diperdebatkan dan kontradiktif, sehingga menuai pro dan kontra di kalangan umat Islam. Sebagian kalangan mengamalkan praktik tabarruk, seperti kelompok Ahlussunnah, sebagian kalangan lainnya tidak mengamalkan praktik tabarruk, bahkan membid?ahkan dan mengharamkan praktik serta meragukan konseptual tentang tabarruk, seperti kelompok Salafi-Wahabi. Oleh sebab itu, banyak ulama-ulama Ahlussunnah yang menuliskan buku untuk menyangkal tudingan yang dilontarkan kelompok Salafi-Wahabi tersebut, sebagai bentuk pembelaan terhadap tradisi yang diharamkan oleh mereka, di antaranya adalah Syekh ?Ali{\ensuremath{>}} Jum?ah dengan kitabnya al-Mutasyaddidu{\ensuremath{>}}n Manha{\ensuremath{>}}juhum wa Munaqasyat Qadhyahum. Skripsi ini disusun berdasarkan tiga rumusan masalah: Bagaimana konsep tabarruk menurut Syekh ?Ali{\ensuremath{>}} Jum?ah? Bagaimana metode pemahaman Syekh ?Ali{\ensuremath{>}} Jum?ah terhadap hadis-hadis tentang tabarruk? Bagaimana kontekstualisasi pemahaman Syekh ?Ali{\ensuremath{>}} Jum?ah terhadap hadis-hadis tabarruk pada zaman sekarang? Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode analisis deskriptif kritis, penulis juga menggunakan metode takhrij hadis dan metode pemahaman hadis (ma?anil hadis) Syekh ?Ali{\ensuremath{>}} Jum?ah, yang terdiri dari tautsi{\ensuremath{>}}q, pemahaman pada matn al-hadis dan istinba{\ensuremath{>}}t. Terdapat tiga temuan dalam penelitian ini: Pertama, konsep tabarruk yang digagas oleh Syekh ?Ali{\ensuremath{>}} Jum?ah mencakup dua hal utama, yaitu media dan tujuan tabarruk. Media yang digunakan sebagai wasilah untuk tabarruk menurut Syekh ?Ali{\ensuremath{>}} Jum?ah adalah: waktu tertentu, tempat tertentu, al-Qur?an, atsar nabi Muhammad saw ketika beliau hidup, atsar nabi Muhammad saw setelah beliau wafat, dan orang-orang salih. Adapun tujuan tabarruk adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dan mendapat Ridha Allah swt. Kedua, metode pemahaman Syekh ?Ali{\ensuremath{>}} Jum?ah pada hadis-hadis tentang tabarruk melalui tiga tahapan, yaitu tautsi{\ensuremath{>}}q, pemahaman pada matn al-hadis, dan istinba{\ensuremath{>}}t. Pada tahapan tautsi{\ensuremath{>}}q, dengan menggunakan takhri{\ensuremath{>}}j hadis dan penelitian sanad bahwa hadis-hadis yang digunakan Syekh ?Ali{\ensuremath{>}} Jum?ah teruji autentikasi penisbatannya kepada Rasulullah saw, pada tahapan pemahaman matn al-hadis, Syekh ?Ali{\ensuremath{>}} Jum?ah mencantumkan ayat al-Qur?an dan hadis lain yang semakna secara kandungan dengan tabarruk dan mencantumkan syarh dari kitab-kitab syarh hadis serta pendapat ulama terkait dengan tabarruk, pada tahapan istinba{\ensuremath{>}}t, Syekh ?Ali{\ensuremath{>}} Jum?ah menggunakan dua metode dalam menyimpulkan hukum yang terkandung di dalam hadis-hadis tabarruk, yaitu dengan menggunakan metode tajri{\ensuremath{>}}d dan metode fatwa (ifta{\ensuremath{>}}?). Ketiga, kontekstualisasinya dengan masa sekarang, konsep tabarruk yang di bawa Syekh ?Ali{\ensuremath{>}} Jum?ah dapat dilihat dengan masih marak dan eksisnya praktik tabarruk yang hidup di tengan-tengah umat Islam dengan cara dan media yang berbeda-beda namun dengan tujuan yang sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah swt dan mencapai ridha-Nya.} }